Page 62 - Bahan ajar
P. 62
Rangkuman
1. Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988: 254) didefinisikan kalimat sebagai
bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran utuh secara
ketatabahasaan. Menurut Asdam (2016:82), terdapat beberapa unsur-unsur dalam sebuah
kalimat yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan.
2. Mustakim (1994: 76) mengungkapkan bahwa dalam bahasa Indonesia paling tidak
mengenal empat pola dasar kalimat, yaitu:
a. Pola dasar S + P (subjek + predikat)
b. Pola dasar S + P + Pel (subjek + predikat + pelengkap)
c. Pola dasar S + P + O (subjek + predikat + objek)
d. Pola dasar S + P + O + Pel (subjek + predikat + objek + pelengkap)
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan makna kata atau kalimat adalah
memahami isi dan konteks. Sebuah kata boleh jadi memiliki banyak arti, namun setiap
arti kata memiliki makna tersendiri jika dikaitkan dengan konteks tertentu.
4. Pada hakikatnya kalimat efektif adalah suatu kalimat yang singkat, maknanya jelas dan
mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat efektif terkait dengan kalimat
yang baik dan benar.
5. Kepaduan kalimat maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga
kalimat yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kata-kata yang dipakai untuk
membentuk kalimat harus ditempatkan pada posisi yang tepat dalam struktur kalimat agar
jelas fungsinya masing-masing. Ada kata yang berfungsi sebagai subjek, ada yang
berfungsi sebagai predikat, ada juga yang berfungsi sebagai objek dan keterangan.
6. Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah difahami dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.
7. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memusatkan perhatian pembaca atau
pendengar pada kalimat, yaitu :
a. Penempatan bagian yang ditonjolkan pada posisi awal kalimat.
b. Pengulangan kata
c. Penggunaan partikel
55