Page 81 - E-BOOK
P. 81
Birokrat Senior Bekerja dengan Hati “Antara Biografi dan Karya Pengabdian”
“Tanah-tanah yang mereka dulunya miliki dilepas untuk kepentingan pembangunan.
Membangun fasilitas pemerintahan, perumahan, fasilitas ekonomi, fasilitas sosial,
dan lain sebagainya. Begitupun hutan dan airnya yang rela mereka bagi dengan
masyarakat lain. Serta kebun-kebun sagu tempat mereka dulu mencari makan,
sekarang habis,” ungkap Frans Pekey.
Ironasinya, lanjut Frans Pekey, kebermanfaatan yang diperoleh para Ondoafi dari
pembangunan itu sendiri masih sangat minim. Bahkan tidak jarang, para Ondoafi
justru tersisih dan terasing di tanah kelahirannya sendiri.
Frans Pekey menilai kondisi tersebut tidak mencerminkan keadilan bagi para
Ondoafi. Serta berisiko mengancam kewibawaan mereka sebagai pemimpin adat
di mata masyarakat; yang kemudian akan mengancam keberlangsungan kearifan,
nilai dan tradisi lokal Kota Jayapura.
“Kewibawaan sebagai pemimpin adat dapat terdegradasi, Saya memperhatikan itu
selama bertahun-tahun,” ungkap Frans Pekey.
80
Berangkat dari hal itu, Frans Pekey berupaya untuk menyusun berbagai kebijakan
yang berpihak pada para Ondoafi. Bagi Frans Pekey, eksistensi dan muruah ke-12
Ondoafi tersebut penting utuk dijaga. Demi keberlangsungan nilai-nilai tatanan
hidup masyarakat Port Numbay, agar tidak terdegradasi dan hilang di tengah
kemajuan zaman dan pesatnya pembangunan di Kota Jayapura.
Oleh karena itu, sejak tahun 2022/2023 lalu, Frans Pekey telah menyusun dan
mengimplementasikan berbagai program yang bertujuan untuk menjamin
eksistensi dan memperkuat kelembagaan Keondoafian.
“Yang pertama itu memperbaiki mereka punya rumah-rumah adat beserta dengan
fasilitasnya,” beber Frans Pekey.
Menurut Frans Pekey, rehabilitasi rumah adat penting dilakukan, sebab rumah adat
merupakan identitas para Ondoafi yang kaya akan nilai dan filosofi. Rumah adat
juga menjadi rekam jejak masa lalu yang sarat akan nilai edukasi dan sejarah.