Page 97 - BUKU MERAUKE 24-06-2024 GABUNG
P. 97
96
Di samping program-program tersebut, Pemerintah In addition to these programs, the Merauke Regency
Kabupaten Merauke juga melakukan kerja sama dengan Government also collaborates with various parties to
berbagai pihak untuk mengoptimalkan potensi perikanan optimize the potential of fisheries in the region, such as with
di wilayahnya. Seperti dengan pemerintah pusat melalui the central government through the Ministry of Maritime
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Affairs and Fisheries (KKP).
Bersama KKP, Pemerintah Kabupaten Merauke bersinergi Together with KKP, the Merauke Regency Government
dalam hal pengembangan dan penyelenggara SKPT (Sentra synergizes in terms of developing and organizing SKPT
Kelautan dan Perikanan Terpadu) di Pelabuhan Perikanan (Integrated Marine and Fisheries Center) at the Nusantara
Nusantara. Dalam kerja sama tersebut, hasil perikanan Fishing Port. In this cooperation, fishery products obtained
yang diperoleh dari wilayah Kabupaten Merauke akan from the Merauke Regency area will be utilized and managed
dimanfaatkan dan dikelola oleh KKP, sementara Pemerintah by KKP, while the Merauke Regency Government benefits
Kabupaten Merauke mendapatkan manfaatnya melalui Dana from the Revenue Sharing Fund (DBH).
Bagi Hasil (DBH).
Sementara untuk menjaga kelestarian lingkungan dan Meanwhile, to preserve the environment and sustainability
keberlanjutan sumber daya perikanan, Pemerintah of fisheries resources, the Merauke Regency Government has
Kabupaten Merauke juga telah menjalin kerja sama dengan also established cooperation with Destructive Fishing Watch
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesian. (DFW) Indonesia.
Di mana bersama dengan DFW Indonesia, Pemerintah Where together with DFW Indonesia, the Merauke Regency
Kabupaten Merauke melakukan pengawasan terhadap Government supervises fishing activities as well as conducts
kegiatan penangkapan ikan. Sekaligus melakukan sosialisasi routine socialization to fishermen not to use equipment that
secara rutin kepada para nelayan untuk tidak menggunakan has the potential to damage the marine ecosystem and the
peralatan yang berpotensi merusak ekosistem laut dan existence of biota in it; such as bombs, poisons, electricity,
keberadaan biota di dalamnya; seperti bom, racun, listrik, and strum.
dan strum.