Page 42 - EMODUL CLARISA
P. 42
Pada awal kegiatan belajar III telah dijelaskan ikatan kovalen merupakan ikatan yang
terjadi karena penggunaan elektron bersama. Namun demikian, kedudukan pasangan elektron
milik bersama itu tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron
akan lebih dekat pada atom yang mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini
mengakibatkan polarisasi atau pengkutuban ikatan yang kemudian disebut kepolaran.
Polarisasi terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom penyusun ikatan.
Keelektronegatifan adalah besaran kecenderungan atom untuk menarik elektron. Harga
keelektronegatifan bersifat relatif. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan semakin polar
senyawa yang terbentuk. Berdasarkan kepolaran, senyawa kovalen dapat dibedakan menjadi
senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen nonpolar.
Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar terjadi pada atom-atom yang mempunyai perbedaan
Ikatan Kovalen Polar
keelektronegatifan besar atau atom-atom nonlogam yang tidak sejenis. Perbedaan
keelektronegatifan dua atom menyebabkan pasangan elektron ikatan (PEI) lebih tertarik ke
salah satu unsur. Ikatan kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol
≠ 0 dan Atom pusat memiliki pasangan elektron bebas sehingga ikatan tidak sama kuat
Pada ikatan kovalen polar, pasangan elektron milik bersama terletak lebih dekat pada inti
atom yang mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini disebabkan daya tarik elektron
yang mempunyai keelektronegatifan besar akan lebih kuat. Akibatnya, pada ikatan tersebut
terjadi polarisasi sehingga atom yang mempunyai keelektonegatifan besar membentuk kutub
bermuatan negatif. Atom yang mempunyai keelektronegatifan kecil menjadi kutub bermuatan
positif atau dalam molekul terdapat dua kutub (dwi kutub). Kutub positif dan kutub negatif
dalam molekul kovalen bukan pemisahan muatan total seperti pada ikatan ion, melainkan secara
parsial, dilambangkan dengan δ . Muatan parsial atom-atom dilambangkan dengan δ+ dan δ- .
Contoh pada ikatan seperti HCI, atom Cl lebih elektronegatif daripada atom H.
Kelektronegatifan Cl = 3,0 dan H =2,1. Oleh karena atom Cl memiliki daya tarik terhadap
pasangan elektron yang digunakan bersama lebih kuat maka pasangan elektron tersebut akan
lebih dekat ke arah atom klorin. Apa akibatnya terhadap atom H maupun atom Cl dalam
molekul HCl jika pasangan elektron pada ikatan itu lebih tertarik kepada atom klorin?
Kelas XI SMA/ MA Ikatan Kimia 25