Page 4 - uji coba_e bookfikih uchfiatul
P. 4
c. …………………………………………..
Standar Kompetensi
Lembar Kegiatan
Belajar
Melaksanakan tata cara sujud di luar sholat
Kegiatan Belajar 1
Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
Siapa manusia pertama yang diciptakan? Tentu saja kalian tahu, Nabi Adam. Lha terus
bagaimana dengan manusia purba? Apakah nabi Adam itu manusia purba?
Bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini?
Berikut ini adalah ringkasan kisah nabi Adam diciptakan oleh Allah.
Dengan iradat dan qudrat-Nya, Allah lalu
menciptakan segala apa yang ada sebagaimana
kita lihat sekarang ini. Bila berkehendak
menciptakan sesuatu, Allah hanya mengucapkan
satu perkataan yang bersifaf perintah, yaitu kun,
yang artinya jadilah. Dengan mengucapkan kata
itu maka terciptalah apa yang dikehendaki oleh
Allah.
Diciptakanlah bumi dengan lautan dan daratannya, bergunung-gunung dan berjurang-jurang,
lengkap dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatangnya. Terciptalah matahari dengan
cahaya dan sinarnya yang terang cemerlang, bulan dengan sinarnya yang terang benderang,
dan bintang dengan cahayanya yang berkilauan. Semuanya beredar di angkasa raya dengan
peredaran yang teratur, menurut ketetapan Ilahi yang menciptakan dan mengaturnya,
bersimpang-siur, berkejar-kejaran.
Kemudian diciptakan Allah pula malaikat-malaikat, yang selalu patuh menjalankan segala
perintah Allah. Di antara mereka ada yang menjadi penjaga bumi, penjaga langit,
menurunkan hujan, dan lain sebagainya. Selama bertugas, mereka selalu bertasbih
menyucikan Allah.
Kemudian diciptakanlah Allah pula Adam sebagai manusia pertama untuk menempati bumi
yang luas. Mereka diciptakan Allah agar menyembah dan menyucikan Allah, lalu menjadi
pengatur bumi yang tak teratur, dengan bercocok tanam, memelihara binatang, menirikan
rumah-rumah, dan sebagainya.
Allah memberitahukan kehendak-Nya ini kepada semua malaikat: “Aku hendak menciptakan
manusia agar menjadi pengatur di muka bumi itu.”
Para malaikat menjawab: “Apakah manusia yang Engkau ciptakan untuk mengatur buni, ya
Tuhan kami? Tidakkah manusia nanti akan merusak dan saling membunuh? Kiranya kami
selalu patuh dan menyucikan Engkau!”