Page 6 - flipbook trigonometri _Lidya Gesti
P. 6
A. Perbandingan Trigonometri pada
Segitiga Siku-Siku
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani,
trigonon artinya tiga sudut, dan metro artinya
mengukur. Ilmuwan Yunani di masa Helenistik,
Hipparchus (190 B.C – 120 B.C) diyakini adalah
orang yang pertama kali menemukan teori
tentang trigonometri dari keingintahuannya
akan dunia. Matematikawan Yunani lainnya,
Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan
penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus
menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus
menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh
Hippachus tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam
bahasa Inggris dan Perancis.
Adapun rumusan sinus, cosinus juga tangen diformulasikan oleh Surya Siddhanta,
ilmuwan India yang dipercaya hidup sekitar abad 3 SM. Selebihnya teori tentang
Trigonometri disempurnakan oleh ilmuwan- ilmuwan lain di jaman berikutnya.
Pada peradaban kehidupan budaya
Dayak, kajian mengenai trigonometri
sudah tercermin dari berbagai ikon
kehidupan mereka. Misalnya, para
arsitekturnya sudah menerapkan kese-
timbangan bangunan pada rumah adat
yang mereka ciptakan.
Rumah adat tersebut berdiri
kokoh sebagai hasil hubungan yang
tepat antara besar sudut yang dikaitkan
dengan panjang sisi-sisinya. Apakah
para Arsitektur tersebut mempelajari
trigonometri juga?
Pada subbab ini, akan dipahami konsep perbandingan trigonometri pada suatu
segitiga siku-siku.