Page 41 - BUKU DIGITAL.cdr
P. 41

Gerak  tari  dalam  penciptaannya  memerlukan  prinsip-prinsip  agar  sebuah
                tarian yang diciptakan tidak terkesan monoton dan membosankan. Berikut
                prinsip dalam gerak seni tari (Hadi, 2007):


                 1. Keseimbangan



                                                         Keseimbangan mencangkup pengaturan pusat gravitasi
                                                         tubuh  dan  bagaimana  berat  badan  didistribusikan.
                                                         Prinsip  keseimbangan  penting  agar  penari  dapat
                                                         mengontrol postur tubuh dalam berbagai posisi gerak.


                                                         Contohnya  :  Tari  Balet,  membutuhkan  keseimbangan
                                                         yang baik karena penari harus berdiri di atas ujung jari
                                                         kaki dengan satu kaki terangkat. Tari Pendet yang harus
                                                         menjaga keseimbangan bergerak maju mundur dengan
                                                         membawa sesajen di kepala.


































                 2. Aliran


                                                         Aliran Mengacu pada kelancaran atau kekakuan gerak.
                                                         Gerakan bisa mengalir tanpa henti dan terputus-putus.
                                                         Pemahaman  tentang  aliran  ini  membantu  untuk
                                                         mengatur transisi antar gerakan.



                                                         Contohnya : Tari Hip-hop ada perpaduan gerakan yang
                                                         mengalir (smooth) dan gerakan patah-patah (staccato).
                                                         Lalu  pada  Tari  Klasik  Jawa,  lebih  banyak  aliran  gerak
                                                         lembut,  berkesinambungan  tanpa  banyak  jeda  tajam
                                                         antara gerak satu dengan lainnya.




                                                                                                                  35
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46