Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 MEI 2019
P. 111
Hal ini dilakukan agar pekerja dapat mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri dengan
sebaik-baiknya.
Pasalnya, lanjut Hadi tradisi dalam masyarakat setiap lebaran selalu mempersiapkan
jajanan atau makanan untuk hidangan kepada kerabat dan tamu saat silaturahmi.
"Untuk upah karyawan terus meningkat dan sesuai dengan komitmen Pemprov
Kaltim selalu berupaya agar karyawan dan buruh mendapatkan penghasilan dan
kehidupan yang layak, sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraannya,"
ujarnya.
Besaran THR, lanjut Hadi disesuaikan dengan masa kerjanya. Kalau di atas 12 bulan
maka setara satu kali gaji.
Jika kurang dari masa kerja itu maka proposional. Setiap pengusaha wajib
memberikan THR pekerja yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus
menerus atau lebih.
Ditambahkan, THR yang diberikan kepada karyawan atau buruh yang mempunyai
hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak
tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
"Bagi pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
menerus atau lebih. Maka diberikan THR sebesar satu bulan upah (upah pokok)
ditambah tunjangan tetap atau upah pokok tanpa tunjangan," tandasnya.
Sesuai regulasi, bagi perusahaan yang terlambat membayarkan THR akan dikenakan
denda 5 persen. Begitu juga perusahaan yang tidak membayarkan THR akan
dikenakan sanksi administratif.
"Sanksi berupa denda bahkan pencabutan izin bagi perusahaan yang sengaja tidak
membayarkan THR. Bagi pekerja bisa mengadu ke posko pengaduan di dinas terkait
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," kata Hadi Mulyadi.
Pewarta: Arumanto Editor: Muhammad Yusuf COPYRIGHT (c)2019 .
Page 110 of 111.

