Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 APRIL 2020
P. 18
Title TKI DI MALAYSIA RASAKAN DAMPAK KAWALAN PERGERAKAN
Media Name republika.co.id
Pub. Date 31 Maret 2020
https://republika.co.id/berita/q8054r459/tki-di-malaysia-rasakan-dampa k-kawalan-
Page/URL
pergerakan
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
KUALA LUMPUR - Tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia sangat merasakan
dampak perintah kawalan pergerakan guna mengekang penularan Covid-19.
Aturan itu diberlakukan di Negeri Jiran dari 18 sampai 31 Maret dan kemudian
diperpanjang hingga 14 April 2020.
Salh satunya adalah Asih Lestari, TKI asal Kabupaten Lamongan yang bekerja di
apartemen Vila Angsana, Kuala Lumpur. Pada Senin Asih mengatakan ia tidak
memperoleh upah dari perusahaan yang mempekerjakannya selama pemberlakuan
kebijakan isolasi tersebut.
Asih biasanya bekerja membersihkan rumah di apartemen Vila Angsana Kuala
Lumpur selama lebih kurang tiga jam di pagi hari. Pada siang hari dia bekerja di
kantor kondominium yang berada di Jalan Ipoh Kuala Lumpur dengan bayaran
RM1.800 atau sekitar Rp 6,88 juta per bulan.
Semenjak ada penghuni apartemen yang positif terserang Covid-19 pada 21 Maret,
Asih dilarang masuk kerja. Hanya petugas kebersihan yang diperbolehkan masuk ke
area apartemen.
"Sangat berdampak kalau ini tidak segera berakhir. Mana yang di kampung cuma
mengharapkan saya saja dan dari pihak keluarga suami juga cuma mengharapkan
suami saya saja," katanya. Suami Asih yang bekerja di sektor konstruksi juga
sementara tidak bisa bekerja karena kegiatan proyek pembangunan dihentikan.
Kondisi serupa juga dialami oleh Takhsis Anshori, TKI asal Lamongan yang tinggal
bersama teman-temannya di rumah sewa di Jalan Raja Alang Kuala Lumpur. "TKI di
pembinaan (konstruksi) kena dampak PKP (perintah kawalan pergerakan). Kami
libur total tidak boleh bekerja. Yang bekerja diliburkan dua pekan tanpa ada gaji
atau ganti rugi dari perusahaan," kata Takhsis yang bekerja di perusahaan Satria
Acces System.
Pria yang aktif di Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia itu
mengatakan karena tidak ada perjanjian, perusahaan hanya membayar pekerja
yang bekerja. "Sebelum libur kami sedang mengerjakan konstruksi sebuah masjid di
Balakong, Selangor," kata Takhsis. Sehari-hari ia berkeliling ke tempat-tempat
proyek sesuai permintaan perusahaan tempat dia bekerja.
Page 17 of 103.