Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 APRIL 2020
P. 23

Title          KONDISI TKI DI TENGAH LOCKDOWN MALAYSIA MEMPRIHATINKAN
               Media Name     jpnn.com
               Pub. Date      31 Maret 2020
               Page/URL       https://www.jpnn.com/news/kondisi-tki-di-tengah-lockdown-malaysia-memp rihatinkan
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative


















               Kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia tidak kalah memprihatinkan saat
               kebijakan negara itu memberlakukan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau
               lockdown  yang diperpanjang hingga 14 April 2020 akibat wabah virus Corona.

               Kabar terbaru dari Direktur Pusat Penyelesaian Permasalahan Warga Negara
               Indonesia (P3WNI) di Malaysia, M. Zainul Arifin, mengatakan pemerintah pusat di
               Indonesia belum merespons permintaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang
               mencari nafkah di Negeri Jiran.

               "Respons dari pemerintah pusat belum ada. Hanya dari pemberitaan kami di media,
               KBRI Kuala Lumpur sudah begerak memberikan sedikit bantuan kepada TKI, tetapi
               tidak semua yang membutuhkan dapat bantuan," ungkap Zainul saat dihubungi
               Senin malam (30/3).

               Dia menyebutkan, hingga kemarin, PMI yang berada di wilayah Taman Tenaga
               Cheras, Selangor berjumlah kurang lebih 300 orang termasuk anak-anak, belum
               menerima bantuan. Padahal dua hari sebelumnya mereka sudah berkomunikasi
               dengan pihak KBRI di Kuala Lumpur, baik atase politik hingga wakil duta besar
               (Dubes).

               "Mereka sangat membutuhkan bantuan, dan diarahkan oleh mereka untuk mengisi
               formulir online ini (https://forms.gle/YRkm8gd7SLSsmgch7), tetapi sulit diakses dari
               tanggal 27 Maret hingga hari ini," ungkap Zainul.


               Pihaknya berharap ada kebijakan teknis dari KBRI di Kuala Lumpur, supaya
               komunikasi dan bantuan bisa tepat sasaran. Kalau hanya diarahkan mengisi formulir
               yang faktanya tidak bisa diakses, maka sulit diketahui mana PMI yang betul-betul
               sangat membutuhkan mana yang tidak. Apalagi bantuannya sangat terbatas.

               "Masalahnya sampai sekarang pun tidak bisa dibuka (laman pengaduan onlinenya).
               Lagipula TKI disuruh isi online mereka juga tidak ada uang beli pulsa. Kalaupun
               sudah diisi (formulirnya) belum tentu dikasih," jelas Zainul.





                                                       Page 22 of 103.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28