Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2020
P. 145

Title          WAKETUM ASOSIASI PEDAGANG PASAR SEBUT RUU CIPTA KERJA MODAL PULIHKAN
                              EKONOMI RI
               Media Name     kompas.com
               Pub. Date      22 April 2020
                              https://nasional.kompas.com/read/2020/04/22/11484001/waketum-asosiasi- pedagang-
               Page/URL
                              pasar-sebut-ruu-cipta-kerja-modal-pulihkan-ekonomi
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive







               Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia ( APPSI)
               Sarman Simanjorang menilai omnibus law rancangan undang-undang ( RUU) Cipta
               Kerja merupakan modal besar untuk memperbaiki ekonomi Tanah Air pasca
               pandemi Covid-19 berakhir.

               "Kita tidak tahu kapan badai ini berlalu, perlu dipikirkan sejak sekarang apa modal
               kita pasca-Covid-19 untuk mempercepat pemulihan dan menggairahkan kembali
               perekonomian nasional. Tentu salah satu modal besar kita adalah RUU Cipta Kerja
               ini," ujar , dikutip dari siaran pers, Selasa (21/4/2020).

               Ia mengatakan, para pelaku usaha tidak setuju apabila pembahasan RUU Cipta
               Kerja ditunda sampai pandemi Covid-19 tuntas.

               Menurut Simanjorang, jika itu direalisasikan menjadi tidak adil karena seolah-olah
               RUU tersebut hanya identik dengan kepentingan buruh yang selama ini menolak.

               "Pelaku usaha tidak setuju kalau ada yang menyatakan bahwa pembahasan RUU
               Cipta Kerja ini distop sampai Covid-19 ini selesai, dasarnya apa dan apa urgensinya?
               Kalau memang dari unsur buruh meminta di-stop sangat tidak adil, seolah olah
               bahwa RUU Cipta Kerja ini identik hanya kepentingan buruh semata," kata dia.

               Ia menjelaskan, dalam RUU Cipta Kerja terdapat 11 klaster yang masalah
               ketenagakerjaan hanya ada 1 di antara 11 kluster tersebut.

               Oleh karena itu menurutnya tak masuk akal hanya 1 klaster dapat mengalahkan 10
               klaster tersisa dan mengesampingkan kepentingan yang jauh lebih besar serta
               strategis.

               "Jika memang masalah ketenagakerjaan dianggap pembahasan yang tidak tepat
               mengingat Covid-19, bisa dibahas belakangan karena klaster lain tidak begitu
               berhubungan dengan ketenagakerjaan, itu bisa dibahas duluan," kata dia.

               Klaster tersebut antara lain soal usaha mikro kecil menengah (UMKM).

               Menurut dia, klaster UMKM perlu dibahas karena menyangkut nasib 60 juta pelaku
               usaha yang saat ini pada kondisi hidup segan mati tak mau akibat Covid-19.




                                                      Page 144 of 273.
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150