Page 164 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 164

PENYALURAN BANTUAN SUBSIDI GAJI TAK BISA DILAKUKAN DENGAN CEPAT, INI
              6 MASALAHNYA
              Data  yang  dihimpun  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  menunjukkan,  jumlah  calon
              penerima bantuan subsidi upah/gaji (BSU) yang dikirim oleh BPJS Ketenagakerjaan mencapai
              7.748.630 calon penerima.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  (PHI  &  Jamsos)  Kementerian
              Ketenagakerjaan  (Kemenaker),  Indah  Anggoro  Putri  menuturkan,  setelah  melalui  proses
              pemadanan data, BSU yang telah disalurkan sebanyak 4.911.200 orang penerima.

              Hal  tersebut  ia  sampaikan  dalam  kegiatan  evaluasi  BSU  bagi  pekerja/buruh  tahun  2021,  di
              Jakarta, Jumat (24/9/2021).

              "Total  dana  yang  telah  disalurkan  hingga  saat  ini  per  24  September,  sebesar  Rp
              4.911.200.000.000 (Rp 4,9 triliun), yang terdiri dari rekening eksisting Bank Himbara dan buka
              rekening kolektif," ujarnya melalui siaran pers, Jumat.

              Ia  menambahkan,  sesuai  arahan  Menaker  Ida  Fauziyah,  penyaluran  BSU  tahun  ini,  hanya
              disalurkan melalui rekening bank-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himbara.

              Bagi  pekerja  yang  telah  memenuhi  syarat  dan  lolos  verifikasi,  namun  tak  memiliki  rekening
              Himbara tersebut akan dibukakan rekening baru secara kolektif.

              Ia  juga  mengungkapkan,  dalam  penyaluran  BSU  melalui  rekening  Himbara  selama  ini,  juga
              ditemukan  berbagai  permasalahan.  Yakni  komunikasi  antar bank  di  kantor  pusat  dan  kantor
              cabang yang tidak sinkron telah mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.

              "Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif.
              Ketiga, gagal salur untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh
              bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh KPA," sebutnya.

              Keempat,  kurangnya  diseminasi  bank  kepada  pekerja  penerima  subsidi  gaji  mengenai
              mekanisme penyaluran. Kelima, perusahaan menolak menerima dana subsidi gaji untuk pekerja
              karena kurangnya sosialisasi kriteria penerima BSU.

              "Keenam, lemahnya koordinasi dan sosialisasi antara BPJS Ketenagakerjaan pusat dengan kantor
              cabang dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU,"
              ucapnya.

              Seluruh permasalahan yang dievaluasi ini kata Indah, berasal dari pengaduan masyarakat ke
              PHI melalui media sosial maupun pesan jaringan pribadi. Maka dari itu, perlunya mengevaluasi
              penyaluran BSU tahun ini.

              "Tim PHI berpandangan pengaduan masyarakat ini harus memperoleh perhatian serius untuk
              ditindaklanjuti," katanya.














                                                           163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169