Page 278 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 278

KEMNAKER EVALUASI EMPAT TAHAP PENYALURAN BSU TAHUN 2021

              Jakarta  -  Memasuki  tahap  5  penyaluran  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU),  pemerintah  melalui
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menyelenggarakan  kegiatan  Evaluasi  Bantuan
              Subsidi  Gaji/Upah  bagi  pekerja/buruh  Tahun  2021  di  Jakarta,  Jumat  (24/9/2021).  Evaluasi
              dilakukan  terkait  data  penerima  BSU,  mekanisme  penyaluran,  kendala,  dan  kemungkinan
              perluasan cakupan wilayah penerima, serta percepatan penyaluran BSU Tahun 2021.

              "Evaluasi  ini  penting  untuk  meningkatkan  prosentase  penerima  BSU  tahun  2021  dan
              meningkatkan kualitas program BSU," kata Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
              Sosial (PHI & Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri.

              Dirjen Indah mengatakan, sesuai arahan Menaker Ida Fauziyah, penyaluran BSU tahun 2021 ini,
              Kemnaker  hanya  menyalurkan  BSU  lewat  rekening  HIMBARA.  Sehingga  pekerja  yang  telah
              memenuhi syarat dan lolos verifikasi, namun tak memiliki rekening HIMBARA, akan dibukakan
              rekening baru secara kolektif (burekol).
              Indah menegaskan, total data calon penerima BSU yang dikirimkan BPJSTK sebanyak 7.748.630
              calon  penerima.  Setelah  melalui  proses  pemadanan  data,  BSU  telah  disalurkan  sebanyak
              4.911.200 orang penerima.

              "Total  dana  yang  telah  disalurkan  hingga  saat  ini  per-24  September,  sebesar
              Rp4.911.200.000.000  (Rp4,9  Triliun),  yang  terdiri  dari  rekening  existing  Bank  Himbara  dan
              burekol," ujarnya.

              Ditegaskan Indah Anggoro Putri, dalam penyaluran BSU melalui rekening Himbara selama ini,
              juga ditemukan berbagai permasalahan. Yakni komunikasi antar Bank di kantor pusat dan kantor
              cabang yang tidak sinkron telah mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.

              "Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif,"
              katanya.

              Ketiga, gagal salur untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh
              bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh KPA. Keempat, kurangnya diseminasi Bank
              kepada pekerja penerima BSU mengenai mekanisme penyaluran BSU.

              Kelima, perusahaan menolak menerima dana BSU untuk pekerja karena kurangnya sosialisasi
              kriteria penerima BSU.
              "Keenam, lemahnya koordinasi dan sosialisasi antara BPJS TK Pusat dengan kantor cabang dan
              BPJS TK dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU," ujar Dirjen Indah.

              Dirjen  Indah  menambahkan,  seluruh  permasalahan  yang  dievaluasi  berasal  dari  pengaduan
              masyarakat ke PHI melalui media sosial maupun pesan jaringan pribadi. "Tim PHI berpandangan
              pengaduan masyarakat ini harus memperoleh perhatian serius untuk ditindaklanjuti," katanya.
















                                                           277
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283