Page 41 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 41

Dalam hal anggaran, Sri Mulyani memastikan ini tidak menambah defisit. Sebab, Rp 70,6 triliun
              itu berasal dari Daftar Isian Investaris Anggaran (DIPA) yang belum selesai di pagu program
              Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Adapun besaran DIPA yang belum selesai adalah Rp 226,1
              triliun.

              Sri  Mulyani  menyampaikan  mekanisme  program  BLT  untuk  13  juta  pekerja  di  luar  PNS  dan
              pegawai BUMN itu sedang dalam tahap penyusunan.

              Menkeu  bilang  saat  ini  pemerintah  meminta  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)
              Ketenagakerjaan untuk segera menyusun daftar penerima stimulus. Sebab, salah satu syarat
              penerimaannya  adalah  aktif  terdaftar  di  BPJS  Ketenagakerjaan  dengan  iuran  di  bawah  Rp
              150.000 per bulan.

              "Jadi untuk membantu mereka yang penghasilannya di bawah Rp 5 juta per bulan ini sekarang
              paling tidak sudah mendapatkan nama, alamat, dan bahkan kita minta account mereka untuk
              bisa mengeksekusi. Jika tidak ada ini, akan sulit bagi pemerintah menyalurkannya." Kata Menkeu
              dalam Konferensi Pers, program PEN, Senin (10/8).

              Menkeu bilang saat ini melalui BPJS Ketenagakerjaan, pemerintah sudah mengantongi nama,
              alamat, dan nomor  account  bakal calon penerima insentif Rp 600 ribu per bulan. Sementara
              untuk nomor rekening pekerja tersebut sudah ada 208 ribu yang masuk daftar Kemenkeu.
              Kata Menkeu, untuk menyalurkan program yang sifatnya baru memang sulit. Berbeda dengan
              program  yang  sudah  ada  sebelum  pandemi  terjadi,  sehingga  hanya  tinggal  ditambah  porsi
              anggarannya. Misalnya, Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, bantuan sembako
              Jabodetabek, bantuan non tunai Jabodetabek, Batuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.

              Program tersebut pun sudah masuk dalam anggaran perlindungan sosial dalam program PEN
              yang mana realisasinya sebesar Rp 86,45 triliun, setara 42,3% dari total anggaran senilai Rp
              203,91 triliun. Bahkan bila dibandingkan dengan anggaran perlindungan sosial yang DIPA-nya
              sudah ada, penyerapannya mencapai 48,8% dari DIPA sebesar Rp 177,1 triliun.

              Selain itu, Menkeu menyampaikan untuk mendorong konsumsi rumah tangga di kurtal III-2020,
              pemerintah juga mengucurkan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) dengan anagaran
              sebesar Rp 28,82 triliun. Total anggaran itu terdiri dari dana melalui APBN sekitar Rp 14,83 triliun
              dan berasal dari APBD sebesar Rp 13,99 triliun.

              "Sudah hampir terselesaikan 100% untuk yang pusat dari Rp 14,83 triliun sudah terealisasikan
              sebesar  Rp  13,57  triliun.  Sedangkan  untuk  daerah  ini  tergantung  dari  perwakilan  kepala
              daerahnya," jelas Menkeu.

              Adapun, Menkeu berharap, dengan adanya Bansos dan gaji ke-13 tersebut, konsumsi rumah
              tangga bakal stagnan alias 0%. Harapan ini setidaknya, lebih baik dari pencapaian konsumsi
              rumah tangga di kuartal II-2020 yang minus 5,51  year on year  (yoy).
              Kendati sudah diguyur berbagai stimulus daya beli, Menkeu bilang ke depan konsumsi rumah
              tangga  akan  tergantung  dari    confidance    masyarakat  untuk  melakukan  aktivitas.  Sehingga,
              penanganan kesehatan menjadi hal utama untuk menggerakkan ekonomi di kuartal III-2020 ini.

              Sampai dengan akhir tahun 2021, Menkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi akan berada di
              rentang minus 0,4% sampai 1%. Semakin cepat dan ketat penanganan pandemi, maka ekonomi
              bisa ikut pulih..



                Judul               Penerima Bantuan Upah Pekerja Sebanyak 15,7 Juta Orang

                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46