Page 58 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 58
Judul Ganjar Bikin Gebrakan, Bawa Masuk Investasi Amerika Senilai 14 Juta
Dolar AS dengan 3.500 Tenaga Kerja
Nama Media bizlaw.id
Newstrend Ganjar Bawa Investasi Dari Amerika
Halaman/URL https://bizlaw.id/read/27499/Ganjar-Bikin-Gebrakan-Bawa-Masuk-
Investasi-Amerika-Senilai-14-Juta-Dolar-AS-dengan-3500-Tenaga-Kerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-08-11 06:09:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Perusahaan berteknologi tinggi yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, PT CDS
Asia (Alpan Lighting) bersiap merelokasi perusahaannya dari Tiongkok menuju Jawa Tengah.
Dengan investasi senilai 14 juta dolar AS dengan 3.500 tenaga kerja Perusahaan asal Amerika
Serikat tersebut akan memindahkan pabriknya ke Kawasan Industri Wijaya Kusuma di Kota
Semarang Jawa Tengah dan rencana mulai beroperasi akhir tahun ini.
GANJAR BIKIN GEBRAKAN, BAWA MASUK INVESTASI AMERIKA SENILAI 14 JUTA
DOLAR AS DENGAN 3.500 TENAGA KERJA
Perusahaan berteknologi tinggi yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, PT CDS
Asia (Alpan Lighting) bersiap merelokasi perusahaannya dari Tiongkok menuju Jawa Tengah.
Dengan investasi senilai 14 juta dolar AS dengan 3.500 tenaga kerja Perusahaan asal Amerika
Serikat tersebut akan memindahkan pabriknya ke Kawasan Industri Wijaya Kusuma di Kota
Semarang Jawa Tengah dan rencana mulai beroperasi akhir tahun ini.
President & CEO Alpan Lighting Danny Sooferian melakukan pertemuan dengan Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Kantor Gubernur Jateng Senin 10 Agustus 2020. Pada
pertemuan itu Danny menyampaikan salah satu alasan memindahkan pabrik ke Jateng yakni
karena Ganjar.
"Pak Gubernur yang memudahkan dan memfasilitasi perusahaan kami untuk bisa berinvestasi di
Jawa Tengah. Kami berharap kebijakan ini dilanjutkan karena kami sudah sangat dibantu oleh
tim bapak," katanya.
Danny bercerita, sebelumnya ia telah melakukan survei ke sejumlah negara seperti Vietnam,
Thailand dan Filipina.
"Dan akhirnya kami memilih Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Alasan lebih khusus karena
Jateng memiliki kapasitas pekerja yang bagus dan ada dukungan dari pemerintah daerah,"
ujarnya.
57