Page 63 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 AGUSTUS 2020
P. 63

Judul               Perjuangan Para Seniman Bertahan Hidup di Masa Pandemi Covid-19
                Nama Media          jawapos.com
                Newstrend           Perjuangan Seniman Di Masa Pandemi
                Halaman/URL         https://www.jawapos.com/features/11/08/2020/perjuangan-para-
                                    seniman-bertahan-hidup-di-masa-pandemi-covid-19/
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-08-11 06:06:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Bagi pekerja seni, pandemi virus korona jenis baru ini adalah cobaan hidup yang datang bertubi-
              bertubi. Ekonomi dipaksa berhenti. Penghasilan seret. Namun, kreativitas tak boleh mati. Harus
              berjuang mengais rezeki.



              PERJUANGAN PARA SENIMAN BERTAHAN HIDUP DI MASA PANDEMI COVID-19

              Bagi pekerja seni, pandemi virus korona jenis baru ini adalah cobaan hidup yang datang bertubi-
              bertubi. Ekonomi dipaksa berhenti. Penghasilan seret. Namun, kreativitas tak boleh mati. Harus
              berjuang mengais rezeki.

              ARISKI PRASETYO HADI  ,  Surabaya  Konten YouTube itu berjudul Jula-Juli PSBB. Dengan tagar
              #dirumahsaja. Pemerannya tiga orang. Pasangan suami istri serta seorang anaknya. Mereka
              merupakan satu keluarga.
              Ketiganya berbincang akrab. Tajuk cerita yang diangkat terkait PSBB di Surabaya. Sang bapak
              awalnya hendak bepergian dengan mengendarai sepeda motor. Helm sudah dikenakan. Namun,
              seketika, istrinya merengek. Dia meminta ikut. "Cak, aku melok (Mas, aku ikut)," ucapnya dengan
              tutur bahasa Suroboyoan.
              Sontak si suami kesal. Permintaan sang istri itu ditimpali dengan penjelasan. Isinya menerangkan
              kondisi Surabaya. "Kon iku melak-melok. Kon gak ngerti ta nek saiki wes diberlakukan PSBB
              (kamu itu minta ikut. Kamu tidak tahu kalau sekarang diberlakukan PSBB)?" jelasnya.

              Pria itu menambahkan, selama PSBB tidak boleh berboncengan. Istri balik bertanya.

              Terus berboncengan dengan siapa? Kesal dengan pertanyaan istrinya, suami menanggapi itu
              dengan  sekenanya.  Jawaban  yang  jenaka.  "Karo  bibimu.  Diomongi  gak  oleh  goncengan
              (boncengan sama bibimu. Dibilangi tidak boleh berboncengan)," tuturnya.

              Sang  anak  datang.  Dia kaget  saat  melihat  orang  tuanya  berdebat  hebat.  Pemuda  itu  lantas
              menyelidik.  Persoalan  apa  gerangan  yang  dibahas.  Sang  anak  bertanya-tanya.  Dia  mengira
              orang tuanya sedang bermain ludruk. Namun, justru pertanyaan tersebut membuat si bapak
                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68