Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 209
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky
mengatakan, jika memang sejak awal tidak ada jaminan apakah peserta pra kerja mendapat
pekerjaan.
"Nah ini fungsi dari kami untuk melakukan link and match, bukan di placement tapi dari sisi
pelatihannya. Kalau kita bicara jaminan, sebetulnya tidak ada jaminan, dalam perpres pun tidak
ada jaminan, bahkan seorang yang lulus dari S1 UI pun tidak ada jaminan, apalagi pelatihan
pra kerja yang katakanlah 10 jam," jelas Panji, dalam konferensi video, Senin (8/6).
Yang terang, program pra kerja berusaha memastikan bahwa pelatihan yang diberikan
meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Dengan kompetensi yang mumpuni, peserta Program Kartu Prakerja diharapkan bukan hanya
bisa menjadi pegawai yang handal dan berkeahlian mumpuni, tapi bisa menjadi pengusaha
sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Panji menyebutkan, saat ini terdapat empat golongan pelatihan yang banyak diminati peserta.
Pertama, adalah pelatihan bahasa. Pelatihan ini kemungkinan banyak diminati peserta yang
berminat untuk bekerja dibidang pariwisata.
"Jadi yang populer saat ini adalah pelatihan bahasa dari mulai bahasa inggris sampai bahasa
lainnya yang digunakan untuk mungkin dari sektor pariwisata, pekerjaan yang terlibat dari
service hospitality," kata Panji .
Kedua, pelatihan wirausaha. Yakni manajemen, marketing, dan produksi. Hal ini tergantung
usaha yang diminati seperti kuliner, dan perikanan.
Ketiga, teknik yang terlibat dengan pemasaran digital. Seperti membuat konten, melakukan
pemasaran lewat media sosial, maupun e-commerce, termasuk juga teknik memasarkan produk
atau jasa secara daring (digital marketing), dan search engine optimization (SEO).
Keempat, teknik yang sifatnya pekerjaan langsung seperti perias atau make up, peracik kopi,
dan teknisi IT..
208