Page 42 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 SEPTEMBER 2019
P. 42
Menaker menjelaskan, pembangunan BLK Komunitas di pesantren diilhami oleh
budaya pesantren itu sendiri.
Santri pada zaman dulu, jelas Menaker, tidak hanya menimba ilmu kepada kiai saja.
Santri juga membantu aktivitas lain kiai, seperti berkebun, bercocok tanam, ataupun
berdagang. Sehingga, di samping mendapat ilmu agama, santri juga mendapat
pengalaman berkebun, bercocok tanam, berdagang, dsb.
Namun sejak diterapkannya sistem syariah (biaya bulanan), santri hanya fokus
belajar ilmu agama saja.
Dengan adanya program BLK Komunitas, diharapkan santri tak hanya belajar
agama, namun juga mendapat bekal keterampilan. Sehingga, ketika sudah lulus dari
pesantren, mereka dapat masuk ke pasar kerja atau berwirausaha.
"Selain itu, BLK Komunitas juga bermanfaat membantu warga di sekitar pesantren
yang membutuhkan keterampilan," katanya.
Wakil Bupati Tangerang, Mad Lomri, mengapresiasi bantuan program BLK
Komunitas oleh Kemnaker. Menurutnya, program ini dapat membantu menciptakan
SDM yang berakhlak dan terampil.
"Semoga, BLK Komunitas ini dapat memberi dampak positif yang signifikan, tidak
hanya bagi santri Al Badar, namun juga masyarakat sekitar," pintanya.
Kepala Subdit Sarana dan Prasarana Pelatihan Kemnaker, Ady Nugroho,
menambahkan, Kemnaker telah mencanangkan pembangunan 1000 BLK Komunitas
di Tahun 2019. Hingga saat ini, progress pembangunan telah mencapai 80%.
"Kalau peralatan pelatihan masih proses lelang," kata Ady.
Page 41 of 135.