Page 383 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 383

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kericuhan diawali saat pihak kepolisian meminta mahasiswa
              membubarkan diri.
              Sebab, unjuk rasa sudah melewati batas waktu aksi yang sudah ditetapkan.

              Namun, mahasiswa tidak mengindahkan permintaan polisi.

              Polisi akhirnya memutuskan untuk memukul mundur paksa.

              Selanjutnya, terjadi perlawanan dari mahasiswa . Mereka melemparkan batu dan kembang api
              ke arah polisi.

              Polisi kemudian melakukan tindakan tegas dengan menembakan gas air mata ke arah mahasiswa
              .

              Mahasiswa kemudian masuk ke dalam Kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

              Sejumlah mahasiswa yang diduga menjadi provokator diamankan oleh polisi.

              Akibat kejadian ini, sejumlah polisi mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu.

              Satu di antaranya adalah Kepala Biro Operasional Polda Banten Kombes Amiludin Roemtaat yang
              mengalami luka di bagian dahi.

              "Biasa kena batu dari arah kampus, ini," kata Roemtaat sambil menunjukkan bekas luka kepada
              wartawan.

              "Tadi kita amankan beberapa orang, jangan dipukul, malah saya dilempar," tambah Roemtaat.

              Sebelumnya, para mahasiswa berorasi menyuarakan tuntutan secara bergantian.

              Aksi bakar ban terjadi hingga pihak kepolisan memutuskan untuk menutup arus lalu lintas.

              Salah  satu  koordinator  aksi  Arman  mengatakan,  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  yang  sudah
              disahkan oleh DPR harus dibatalkan, karena tidak pro kepada para buruh.

              "Tentunya  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  akan  menjadi  undang-undang  yang  berbahaya  bagi
              rakyat dan kita semua di kemudian hari nanti," kata Arman saat berorasi.

              Tutup  jalan  protokol  Seperti  dikeyahui,  mahasiswa  yang  berasal  dari  berbagai  organisasi
              kemahasiswaan di Kota Serang, Banten, berunjuk rasa di depan Kampus Universitas Islam Negeri
              Sultan Maulana Hasanudin, Selasa (6/10/2020).

              Aksi mahasiswa yang menamakan diri Geger Banten itu senada dengan apa yang diperjuangkan
              para buruh di berbagai daerah, yakni mencabut omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang
              sudah disahkan DPR RI.
              Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa memulai aksi pada pukul 15.30 WIB, untuk berorasi
              dan menyampaikan tuntutan mereka.

              Petugas kepolisan terpaksa menutup akses jalan protokol di Kota Serang .

              Rekayasa lalu lintas diberlakukan dengan mengalihkan jalur bagi kendaraan.

              Mahasiswa secara bergantian berorasi. Aksi bakar ban pun dilakukan sembari menyanyi  dan
              meneriakan tolak omnibus law.

              Menjelang malam, mahasiswa masih melakukan aksi unjuk rasa .

                                                           382
   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388