Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 134
masing perusahaan untuk menghindari bertumpuknya massa di angkutan umum saat jam
berangkat maupun jam pulang.
"Sebenarnya imbauan itu sudah saya sampaikan sebelum Gugus Tugas mengeluarkan surat
edaran. Jadi pengaturan tentang jam kerja dan pengelompokan kerja. Kami serahkan ke
manajemen perusahaan masing-masing. Yang penting menghindari bertumpuknya masyarakat
pada jam berangkat kerja maupun saat pulang kerja," lanjutnya Dalam sidak itu, Menaker juga
mengecek kapasitas pengunjung mal.
Diketahui pengunjung Mal Kasablanka pada hari ini hanya berkisar 40 persen dari kapasitas
yang ditentukan.
"Disiplin itu penting. Baik dari pihak manajemen maupun pengunjung. Mematuhi protokol
kesehatan itu jangan hanya karena ada kewajiban dari pemerintah, namun menjadi kebutuhan
untuk menjaga diri dan masyarakat," katanya.
Ida mengapresiasi manajemen Mal Kasablanka yang telah siap memberlakukan protokol
kesehatan mulai dari pintu masuk, hingga toko-toko yang dikunjungi.
"Dari mulai pintu masuk sampai beberapa toko yang saya kunjungi tadi protokol kesehatan
berjalan dengan baik," ujarnya.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen Tim
Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro
mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga
jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter
dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen,"
kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19
paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.
Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.
Sebagaimana diketahui virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan
air liur.
Maka dalam hal ini, dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan
masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.
"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikkan air liur,
maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi,"
jelasnya.
Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, dokter Reisa mengimbau
masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau
barang-barang yang disentuh orang banyak.
Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan.
"Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand
rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen," katanya.
133