Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 22

KEPADA PARA BURUH CHINA SILAKAN KULI LAGI DI SINI!!!

              RESTU Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal kedatangan 500 TKA
              China ke Konawe, Sulawesi Tenggara, tak bisa dibendung. Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi
              yang sebelumnya menolak, kini melunak. Dengan izin dari Luhut, para buruh China, silakan kuli
              lagi di sini!

              Di tahap awal, ada 146 TKA China yang akan datang. Mereka merupakan tenaga ahli untuk
              memasang  alat  produksi  di  perusahaan  smelter  nikel  di  Kabupaten  Konawe.  Rencananya,
              mereka akan tiba di Bandara I laluoleo. Kota Kendari, 23 Juni nanti.

              Ali Mazi beralasan, perubahan sikapnya terjadi setelah menghitung untung rugi dari investasi
              PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di daerahnya. Dia bilang, pembangunan smelter nikel
              oleh perusahaan asal China di Konawe itu dapat menyerap ribuan pekerja lokal. Sebab, setiap
              TKA China yang kerja akan didampingi 5 sampai 7 buruh lokal.


              Ia pun memaklumi jika perusahaan tersebut harus mendatangkan 500 TKA China.
              "Karena mereka menggunakan produk dari China, bahasanya China. Semua kita kan ndak bisa,"
              kata Ali, di Kendari, seperti dilansir Antara, Selasa kemarin.

              Politisi  Partai  Nasdem  itu  meyakini,  kedatangan  500  TKA  China  bisa  menekan  angka
              pengangguran  dan  kemiskinan  di  daerahnya.  Apalagi  investasi  yang  dibawa  cukup  besar,
              mencapai Rp 42

              triliun. "Kita punya APBD aja cuma Rp 4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti itu," tuturnya.

              Pernyataan Ali ini bertolak-belakang dengan yang disampaikannya pada April lalu. Ketika itu, ia
              bersama DPRD setempat sepakat menolak kedatangan 500 TKA China.

              Alasannya,  bertentangan  dengan  suasana  kebatinan  masyarakat.  "Meskipun  rencana
              kedatangan TKA tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat," katanya, ketika itu.

              Komentar Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bahkan lebih tajam. Selain menolak, ia juga
              membeberkan rayuan Luhut yang menjajikan bantuan terkait kedatangan TKA China. "Men-ko
              Maritim katakan, 'sudah Ker, apa


              yang kau minta kami siapkan' tapi sampai sekarang kenyataannya juga belum ada, bagaimana
              kita ini?" kesal Kery kepada salah satu stasiun televisi swasta, beberapa waktu lalu.

              Juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, memastikan 500 TKA China yang masuk ke Sulawesi
              Tenggara  itu  sudah  sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku.  Mulai  dari  rekomendasi  Komite
              Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sampai regulasi pembatasan TKA selama
              masa Covid-l9. "Misalnya, persyaratan kesehatan seperti karantina di negara dan wilayah ketiga
              dan karantina di Indonesia, dan persyaratan lainnya," kata Jodi, kemarin.

              Anggota Komisi VI DPR Herman
              Khaeron masih belum setuju dengan kedatangan 500 TKA China itu. Politisi Partai Demokrat ini
              mengingatkan  agar  pemerintah  mengantisipasi  investasi  China  yang  membawa  misi  seperti
              "bedol desa" atau transmigrasi.





                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27