Page 231 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 231

DPR belum optimal karena masih fokus pada covid-19. Terlambat sedikit tidak apa-apa, tapi
              lebih baik hasilnya. Ayo kita duduk bareng, kami siap memberikan input," kata Umarsyah dalam
              keterangan resmi, Rabu (17/6).

              Ia  mengatakan,  peraturan  perundang-undangan  pada  hakikatnya  adalah  hasil  kesepakatan
              sosial.  Salah  satu  mekanisme  yang  perlu  dilakukan  adalah  DPR  melakukan  dialog  untuk
              menerima masukan strategis terkait RUU Cipta Kerja.

              Dengan  komunikasi  intensif  antara  DPR  dan  masyarakat,  Umarsyah  optimistis  akan  lahir
              undang-undang yang menjawab persoalan masyarakat di tingkat akar rumput.

              "Kalau  diprosesnya  benar  dan  DPR  mau  dengar  dan  mengenali  persoalan  di  bawah,  saya
              optimistis akan lahir Undang-Undang Cipta Kerja yang menjawab persoalan di UMKM. Karena
              sebenarnya  persoalan  ini  bukan  persoalan  baru,  ini  persoalan  lama  yang  berada  di  tataran
              UMKM," terangnya.

              Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menyepakati pembahasan Omnibus Law. Tujuan
              produk hukum itu adalah menyederhanakan UU dan peraturan guna menggenjot perekonomian
              sehingga bisa menumbuhkan investasi sehingga menyerap tenaga kerja.

              Kendati, penolakan terhadap RUU tersebut sempat muncul dari berbagai pihak. Saat ini, DPR
              dan Presiden sepakat mencoret isu ketenagakerjaan dari RUU itu, namun pasal-pasal lain tetap
              dilanjutkan pembahasannya oleh DPR. (A-2).


















































                                                           230
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236