Page 226 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 226

16 TAHUN RUU PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA BELUM DISAHKAN

              KETUA  Umum  Kowani,  Giwo  Rubianto  meminta  DPR  dan  Pemerintah  segera  mengesahkan
              Rancangan  Undang  Undang  Perlindungan  Pekerja  Rumah  Tangga  (RUU-PRT).Pasalnya  RUU
              tersebut sudah sejak 2004 dan hingga kini belum juga disahkan.

              "RUU PRT ini sudah 16 tahun kita perjuangkan demi hak-hak kesetaraan nasib saudara saudara
              kita para pekerja rumah tangga. Kowani sebagai organisasi kaum perempuan mendukung dan
              memperjuangkan agar RUU PRTmenjadi Undang-Undang," kata Giwo Rubianto pada Webinar
              bertema Memperingati hari Pekerja Rumah Tangga Internasionak, Selasa (16/6).

              Giwo  Rubianto  menggarisbawahi  dalam implementasi  Pancasila terdapat  sila  Keadilan  Sosial
              bagi  seluruh  rakyat  Indonesia  yang  mencerminkan  kesetaraan  dan  kesamaan  hak  kaum
              perempuan  termasuk  pekerja  rumah  tangga  sebagai  warga  bangsa.  Dia  mengajak  elemen
              bangsa untuk mengubah mindset atau pola pikir bahwa PRT merupakan pekerjaan mulia. Dan
              posisi PRT tetaplah sebagai warga negara berkedudukan mulia.

              Giwo  mengutarakan  Kowani  bersama  Komnas  Perempuan  dan  JALA  PRT  telah  menggelar
              roadshow dengan berbagai organisasi wanita lainnya seperti wanita Kristen dan wanita Katolik
              serta wanita Kosgoro.

              "Mereka semua dapat memahami tentang pentingnya RUU PRT digulirkan yang dapat memberi
              perlindungan," ujarnya.

              Ia  juga  mengingatkan  hingga  saat  ini  belum  ada  regulasi  UU  PRT  maka  banyak  terhadi
              pekanggaran yang melecehkan PRT.

              Dengan adanya UU PRT maka para PRT bisa mendapatkan perlindungan hukum.

              "Jadi para PRT kita jangan ditinggalkan dalam pembangunan SDM Indonesia.Jika pekerja asing
              saja  diberi  perlindungan.  Maka  selayaknya  pula  PRT  kita.mendapat  keadilan  dan
              perlindungannya.  Karena  sebagai  perempuan  mereka  ibu  bangsa  juga,"  tandas  Giwo
              yang.pernah menjadi Ketua KPAI itu.

              Dalam kesempatan sama Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Willy Aditya berkomitmen
              dapat segera menyelesaikan RUU Perlindungan PRT tersebut.

              "Ini  menjadi  moral  obligation,  kami  akan  berupaya  turut  mengantarkannya  hingga  sidang
              paripurna DPR," kata Willy yang juga anggota Fraksi Partai NasDem.

              Willy juga meminta kalangan pegiat dan aktivis organisasi perempuan melakukan komunikasi
              dengan fraksi-fraksi lainnya di DPR.

              RUU Perlindungan PRT telah masuk dalam RUU Prolegnas Prioritas 2020. Hal ini dinilai sebagai
              pencapaian yang sudah sangat maju.

              Komisioner  Komnas  Perempuan  Theresia  Iswarini  menegaskan  Komnas  Perempuan
              memandang penting perlindungan bagi PRT melalui UU Perlindungan PRT. Dia mengakui masih
              banyak tantangan mewujudkannya.

              "Maka  RUU  ini  mesti  diperjuangkan  sejalan  dengan  mandat  Komnas  Perempuan  untuk
              perlindungan kaum perempuan dari kekerasan dan kesetaraan HAM," tegasnya.

              Koordinator  Nasional  Jala  PRT  Lita  Anggraeni  berharap  pembahasan  dapat  segera  disahkan
              menjadi  undang-undang  pada  tahun  ini.  Ini  penting  mengingat  belum  adanya  perlindungan
              hukum dari pemerintah.

                                                           225
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231