Page 246 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JUNI 2020
P. 246
Kiln-Electric Furnace) dari China," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jakarta, Kamis
(28/5/2020).
Menurut jodi, teknologi RKEF akan membuat pembangunan smelter menjadi lebih ekonomis,
cepat dan memiliki standar lingkungan yang baik. Bahkan kata dia, teknologi itu juga akan
menghasilkan produk hilirisasi nikel yang bisa bersaing di pasar internasional.
"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan
mempercepat pembangunan smelter dimaksud," kata dia.
Nantinya kata Jodi, setelah smelter tersebut jadi, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu akan
kembali ke China.
Ia mengatakan saat smelter beroperasi, mayoritas tenaga kerja dalam negeri akan
meneruskan pekerjaan tersebut.
Jodi mengungkapkan hal tersebut bukan hal baru. Di Morowali, Sulawesi Tengah kata dia, PT
Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sudah menerapkan hal serupa.
Ia mengatakan, saat ini pabrik IMIS telah beroperasi secara penuh, walaupun masih ada
sedikit progres pembangunan fasilitas hilirisasi nikel yang sedang dikembangkan.
Saat ini kata Jodi, jumlah tenaga kerja lokal di IMIP berjumlah 39.500 orang. Sementara
jumlah TKA China yang bekerja berkisar 5.500 orang. Jadi kata dia, jumlah TKA China masih
kisaran 12 persen dari total pekerja.
"Saya yakin jika proses pembangunan smelter yang baru sudah selesai jumlahnya pun akan
turun," ujarnya.
Sementara itu di kawasan industri Virtue Dragon di Konawe, Jodi menyebut jumlah TKA China
yang bekerja ada 706 orang. Sedangkan 11.084 orang adalah tenaga kerja Indonesia.
"Jadi kalau nambah 500 TKA (di Konawe) untuk mempercepat progres konstruksi agar cepat
beroperasi sehingga tenaga kerja lokal bisa lebih banyak diserap, apakah hal itu suatu yang
salah?," kata dia.
Ia berpendapat, 500 TKA China yang datang nanti dipastikan tidak akan mengambilalih
pekerjaan dari tenaga kerja lokal. Menurutnya, kedatangan 500 TKA China justru
mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal.
Apalagi kata dia, pemerintah sudah menyiapkan para tenaga kerja lokal lewat politeknik yang
bekerja sama dengan beberapa universitas misalnya ITB, UI, UGM, dan ITS. Ke depan tenaga
kerja lokal akan bertambah seiring berjalannya pelatihan keterampilan," kata dia.
(TribunNewsmaker/ *)
245