Page 58 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2021
P. 58

Pada Apel dan Doa Bersama secara virtual hari ini, Ida menjelaskan dalam mewujudkan hal
              tersebut, internal Kemnaker harus melakukan pembenahan pegawai menuju birokrasi berkelas
              dunia  di  tahun  2024  dalam  bentuk  transformasi  (struktural,  kultural,  dan  digital),  adaptasi
              (kebijakan dan kompetensi), dan adopsi (sistem dan teknologi).

              Selain itu, kata Ida, internal pegawai Kemnaker juga harus mempunyai ekspektasi untuk menjadi
              ASN  yang  bertalenta,  yakni  terbukanya  kesempatan  mengembangkan  diri,  terbukanya
              kesempatan  untuk  pengembangan  karier,  kesejahteraan  melalui  sistem  pengakuan  dan
              penghargaan yang adil, dan adanya rasa bangga untuk berkontribusi dalam melayani bangsa.

              Lebih lanjut ia mengemukakan Kemnaker telah memiliki Whistle Blowing System yang dapat
              diakses melalui tautan https://wbs.kemnaker.go.id/.

              Whistle  Blower  System  adalah  sistem  yang  dijalankan  oleh  Kemnaker  untuk  memproses
              pelaporan  pengaduan  pelanggaran  yang  berkaitan  dengan  tindak  pidana  korupsi,  kolusi,
              nepotisme, penyalahgunaan wewenang atau jabatan, dan pelanggaran kode etik yang dilakukan
              ataupun melibatkan pejabat atau pegawai Kemnaker.

              "Jadi, masyarakat dapat melaporkan pengaduan pelanggaran yang dilakukan atau melibatkan
              pejabat atau pegawai Kemnaker," ucapnya.

              Diungkapkannya,  pihaknya  terus  mendorong  peran  serta  masyarakat  untuk  ikut  mengawasi
              pelaksanaan  program  Pemerintah  melalui  Sistem  Pengelolaan  Pengaduan  Pelayanan  Publik
              Nasional (SP4N) - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) yang dapat diakses
              pada tautan https://www.lapor.go.id/ dengan menyampaikan pengaduan melalui SP4N-LAPOR!
              pada laman/website dan media sosial yang dimiliki oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

              Ia  juga  berpesan  kepada  seluruh  pimpinan  unit  kerja  agar  senantiasa  mengingatkan  dan
              memastikan kembali bahwa seluruh ASN memahami area rawan korupsi, dengan menyampaikan
              hal ini pada berbagai kesempatan acara seperti apel, rapat, maupun pertemuan resmi lainnya.
              "Kita  juga  harus  mengoptimalkan  fungsi  Aparat  Pengawas  Internal  Pemerintah  (APIP)  untuk
              selalu mengawasi sekaligus mengingatkan setiap unit kerja dan ASN tentang area rawan korupsi
              mulai, dari perencanaan anggaran hingga mekanisme pengadaan barang dan jasa, dan area
              lainnya yang dapat memunculkan praktik KKN," ucapnya.





























                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63