Page 60 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2021
P. 60

Organisasi  Buruh  Internasional  (International  Labour  Organization/ILO)  Nomor  188  tentang
              Pekerjaan Dalam Penangkapan Ikan.
              Sekjen  Kemanker  Anwar  Sanusi  menjelaskan  bahwa  konvensi  itu  merupakan  standar
              ketenagakerjaan internasional yang ditujukan untuk memastikan para pekerja yang bekerja di
              atas kapal perikanan memiliki kondisi kerja yang layak, menurut pernyataan resmi yang diterima
              di Jakarta pada Senin.

              "Pertemuan  pada  hari  ini  merupakan  rapat  konsolidasi  internal  Kemnaker  dalam  rangka
              menyikapi  perlu  tidaknya  Pemerintah  Indonesia  meratifikasi  Konvensi  ILO  Nomor  188,"  ujar
              Sekjen Kemanker Anwar saat memimpin rapat pembahasan Konvensi ILO No.188 secara virtual,
              pada Senin.

              Dia  menegaskan  pentingnya  pelindungan  bagi  awak  kapai  perikanan  melalui  mekanisme
              penguatan  kerangka  hukum  nasional  maupun  dengan  meratifikasi  ketentuan  internasional.1
              Wacana ratifikasi juga dilatarbelakangi beberapa permasalahan dihadapi oleh pekerja di sektor
              penangkapan ikan seperti tindakan kerja paksa atau perbudakan dan adanya beberapa kasus
              ketenagakerjaan yang menimpa Awak Kapal Perikanan Indonesia (AKPI) Berdasarkan data ILO,
              sampai saat ini baru 19 negara anggota ILO yang meratifikasi Konvensi ILO No.188 itu. Namun,
              Anwar mengatakan bahwa ke-19 negara tersebut bukan merupakan negara tujuan penempatan
              AKPI.

              Di tingkat nasional sendiri, pengaturan bagi awak kapal perikanan sebagian telah diatur dalam
              Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan.

              Sedangkan untuk awak kapai perikanan migran sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 64
              Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, telah
              disusun Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penempatan dan Pelindungan Awak Kapai
              Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan Migran.

              Posisi akhir RPP itu sendiri telah disampaikan kepada Sekretaris Negara untuk penetapan oleh
              Presiden pada 20 Mei 2020.

              "Dalam beberapa kali, Kemnaker kembali menyampaikan sikap belum berencana meratifikasi
              Konvensi ILO tersebut, hal ini dikarenakan adanya beberapa pertimbangan seperti tersebut di
              atas," ujarnya.

              Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah senantiasa mendorong ratifikasi dan implementasi
              instrumen hukum internasional terkait mobilitas tenaga kerja internasional dan hak-hak pekerja
              migran.

              "Untuk tujuan tersebut,, penguatan aspek regulasi agar patuh terhadap konvensi. Termasuk
              koordinasi lintas sektoral dan penguatan kerangka hukum nasional harus dikedepankan sebagai
              upaya dalam mengatur dan memberikan perlindungan bagi awak kapal perikanan," demikian
              Anwar.












                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65