Page 64 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2021
P. 64

INDONESIA BERSIAP RATIFIKASI KONVENSI ILO 188 UNTUK LINDUNGI AWAK
              KAPAL PERIKANAN
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  menyatakan  komitmennya  untuk  meratifikasi
              Konvensi  International  Labour  Organization  (ILO)  Nomor  188  tentang  Pekerjaan  Dalam
              Penangkapan Ikan.

              Ratifikasi ini diperlukan sebagai upaya peningkatan pelindungan Awak Kapal Perikanan Indonesia
              (AKPI), baik di dalam maupun luar negeri.

              Sekjen  Kemnaker  Anwar  Sanusi  menyampaikan  Konvensi  ILO  188  merupakan  standar
              ketenagakerjaan internasional yang ditujukan untuk memastikan para pekerja yang bekerja di
              atas kapal perikanan memiliki kondisi kerja yang layak, khususnya terkait syarat dan kondisi
              kerja, akomodasi dan makanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), layanan kesehatan, dan
              jaminan sosial.

              "Pertemuan  pada  hari  ini  merupakan  rapat  konsolidasi  internal  Kemnaker  dalam  rangka
              menyikapi  perlu  tidaknya  Pemerintah  Indonesia  meratifikasi  Konvensi  ILO  Nomor  188,"  ujar
              Anwar Sanusi saat memimpin rapat pembahasan Konvensi ILO 188 secara virtual, Senin (4/10).

              Anwar  Sanusi  mengatakan  wacana  ratifikasi  juga  dilatarbelakangi  adanya  beberapa
              permasalahan  yang  dihadapi  oleh  pekerja  yang  bekerja  di  sektor  penangkapan  ikan,  yakni
              tindakan  kerja  paksa  atau  perbudakan,  dan  adanya  beberapa  kasus  ketenagakerjaan  yang
              menimpa AKPI.

              Menurut, sejak diadopsi pada 2007 hingga 2020, Konvensi ILO 188 termasuk salah satu Konvensi
              ILO yang tingkat ratifikasinya sangat rendah.

              Berdasarkan data yang ada, hingga saat ini baru 19 negara anggota ILO yang telah meratifikasi
              Konvensi ILO 188, tetapi semuanya bukan negara tujuan penempatan AKPI.

              Akibatnya ratifikasi Konvensi ILO 188 oleh Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan dampak
              signifikan dalam pelindungan APKI.

              "Hal ini dikarenakan ratifikasi konvensi oleh satu negara hanya berlaku bagi negara tersebut,"
              bebernya.

              Anwar Sanusi menyebutkan, ke-19 negara telah meratifikasi Konvensi ILO tahun 2007, yaitu
              Angola, Argentina, Bosnia and Herzegovina, Congo, Estonia, Prancis, Lithuania, Maroko, Namibia,
              Norwegia, Senegal, Afrika Selatan, Thailand, dan Britania Raya.

              "Terdapat beberapa negara yang masih berstatus not in force seperti Belanda, Polandia, dan
              Portugal yang akan dimulai pada tahun 2020, serta Denmark yang akan dimulai tahun 2021.
              Ditambah lagi satu negara belum entry into force," ungkapnya.

              Anwar Sanusi mengatakan pengaturan bagi awak kapal perikanan sebagian telah diatur dalam
              Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan.

              Sedangkan untuk awak kapal perikanan migran sesuai amanat pasal 64 Undang-Undang Nomor
              18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, telah disusun Rencana Peraturan
              Pemerintah (RPP) tentang Penempatan dan Pelindungan Awak Kapai Niaga Migran dan Awak
              Kapal Perikanan Migran.

              Posisi  akhir  RPP  dimaksud  telah  disampaikan  kepada  Sekretaris  Negara  untuk  ditetapkan
              presiden pada 20 Mei 2020 lalu.


                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69