Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2019
P. 48
Title MENAKER: PEMERINTAH SIAPKAN PERLINDUNGAN SKILL DAN JAMINAN SOSIAL BAGI
PEKERJA
Media Name jpnn.com
Pub. Date 17 September 2019
Page/URL https://www.jpnn.com/news/menaker-pemerintah-siapkan-perlindungan-skil l-dan-
jaminan-sosial-bagi-pekerja
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Dalam menghadapi tantangan disrupsi ekonomi dan transformasi industri yang
masif saat ini, Pemerintah terus mempersiapkan SDM yang berkompeten dan
memastikan terlindunginya jaminan sosial bagi pekerja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyampaikan, peningkatan
skill dan perlindungan sosial menjadi sangat penting karana tantangan sektor
ketenagakerjaan ke depan masih besar.
"Selain jaminan perlindungan sosial, perlindungan terbaik bagi masyarakat adalah
perlindungan skill. Masyarakat harus memiliki keterampilan yang mudah berubah
dan beradaptasi sesuai perkembangan zaman," kata Menaker Hanif dalam diskusi
acara Ulang Tahun ke -15 Prakarsa yang bertemakan "15 Years of Welfare
Initiative: Advancing Sustainable Missions" di Jakarta, Selasa (17/9).
Hanif mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masih terbatasnya
pekerja yang memiliki skill berkualitas dengan jumlah banyak dan tersebar secara
merata. Untuk mewujudkannya tersebut, pemerintah terus membenahi dua aspek
penting, yakni soal ekosistem ketenagakerjaan, dan jaminan sosial bagi pekerja.
Terkait ekosistem ketenagakerjaan, Hanif mengatakan, saat ini ekosistem
ketenagakerjaan di Indonesia masih kaku. Salah satunya aturan dalam bekerja yang
masih kaku dan berdampak pada terhambatnya produktivitas bagi pekernya itu
sendiri. "Maka dari itu saya ingin menegaskan perlunya mentransformasikan
ekosistem yang kaku tadi menjadi lebih fleksibel atau flexibility labour market,"
ungkap Hanif.
Terkait soal jaminan perlindungan sosial, Hanif menyampaikan, setelah ekosistem
ketenagakerjaan ditansformasikan lebih fleksibel, maka perlindungan sosial
diperkuat. Ke depan, para pekerja harus bisa merasakan suatu "Live long learning,"
yakni suatu kondisi dimana seseorang bisa belajar terus menerus, meningkatkan
skill-nya terus menerus, beradaptasi skill-nya terus menerus, dan bisa bekerja
secara terus menerus dengan dinaungi perlindungan sosial. "Jadi di sini pentingnya
menyeimbangkam keduanya, agar selaras dengan tujuan yang sama sama kita
harapkan," tutup Hanif.(jpnn)
Page 47 of 65.