Page 10 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 10
Judul RUU Ciptaker Mampu Bangkitkan Ekonomi ?
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg6
Jurnalis NERACA
Tanggal 2020-07-24 06:38:00
Ukuran 133x129mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 5.320.000
News Value Rp 15.960.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirajuddin Abbas menilai Rancangan Undang-
Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker) bisa menjadi instrumen untuk membangkitkan
ekonomi Indonesia usai pandemi virus corona (COVID-19). "Indonesia ingin bangkit pasca-
pandemi ini, butuh sesuatu yang luar biasa yang bisa ditawarkan kepada wirausaha dan juga
kepada masyarakat," kata Abbas dalam pernyataan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Kamis
(23/7).
Abbas menyebut RUU Ciptaker yang dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu, mempunyai
prospek penting untuk membangkitkan kembali ekonomi Indonesia yang kini dalam kondisi krisis
karena dihantam pandemi COVID-19. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
menurun. Pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pekerja juga terjadi di sejumlah
perusahaan.
RUU CIPTAKER MAMPU BANGKITKAN EKONOMI ?
Peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirajuddin Abbas menilai Rancangan Undang-
Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker) bisa menjadi instrumen untuk membangkitkan
ekonomi Indonesia usai pandemi virus corona (COVID-19). "Indonesia ingin bangkit pasca-
pandemi ini, butuh sesuatu yang luar biasa yang bisa ditawarkan kepada wirausaha dan juga
kepada masyarakat," kata Abbas dalam pernyataan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Kamis
(23/7).
Abbas menyebut RUU Ciptaker yang dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu, mempunyai
prospek penting untuk membangkitkan kembali ekonomi Indonesia yang kini dalam kondisi krisis
karena dihantam pandemi COVID-19. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
menurun. Pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pekerja juga terjadi di sejumlah
perusahaan.
Selain itu, banyak perusahaan, termasuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), 'gulung tikar'
karena tak kuat bertahan di masa pandemi COVID-19. Karena itu, harus ada upaya dan
dorongan agar sektor usaha dapat berbisnis kembali, agar mereka mau menyerap tenaga kerja
9