Page 206 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 206

"Karena itu, kita semua masih memiliki PR besar untuk lingkup ketenagakerjaan yang inklusif
              dan memberdayakan saudara-saudara kita penyandang disabilitas," ujar Ida di Jakarta, kemarin.

              Ida berharap,.melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pelatihan Kerja dan
              Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Disabuitas pada BUMN dengan Kementerian BUMN hari
              ini salah satu solusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Selain itu.

              Bukan hanya itu, Kemnaker juga meluncurkan Layanan Informasi Ketenagakerjaan Disabilitas
              (Linkabilitas)  dalam  Sistem  Informasi  Ketenagakerjaan  (SISNAKER)  untuk  memenuhi  hak
              tenaga  kerja  disabilitas.  Kemenaker  juga  sudah  menyediakan  Linkabilitas,  Forum  Tanggap
              Disabilitas bagi perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD, serta pelatihan inklusif di balai-balai
              latihan kerja Kemnaker.

              "Semua BLK harus memberikan kesempatan kepada saudara-saudara penyandang disabilitas,
              kami  juga  memberdayakan  tenaga  kerja  melalui  beberapa  program  kewirausahaan  sebagai
              bagian  program  perluasan  kesempatan  kerja.  Kami  berikan  secara  proporsional,  termasuk
              program-program lainnya untuk memenuhi hak pekerja disabilitas," tegas Ida.

              Selain itu, Kemenaker juga sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) untuk
              membuat unit layanan disabilitas bidang ketenagakerjaan. Diharapkan dengan adanya unit ini,
              dinas-dinas  yang  membidangi  ketenagakerjaan  di  provinsi,  kabupaten,  dan  kota  bisa
              mengimplementasikannya sebagai bagian tugas dan fungsi layanan tenaga kerja yang bersinergi
              dengan perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD. "RPP ini sudah kami selesaikan, hanya tinggal
              menunggu tanda tangan Presiden," katanya.

              Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmennya bahwa BUMNmem-buka peluang bagi
              kelompok disabilitas untuk ikut mewarnai aktivitas kerja."Kita harus memberikan kesempatan
              yang  sama  kepada  saudara-saudara  kita  yang  membutuhkan  dan  komitmen  tersebut  saya
              jalankan  di  BUMN,"  ujar  Erick  di  acara  pendanatanganan  nota  kesepahaman  dengan
              Kemenaker, di Jakarta, kemarin.

              Menurut  dia,  dengan  dibukanya  peluang  tersebut,  para  penyandang  disabilitas  tidak  perlu
              khawatir  lagi  jika  ingin  bekerja  di  perusahaan  BUMN.  Dia  bahkan  menjanjikan  penyandang
              disabilitas bisa meniti karier lebih luas lagi di BUMN, saya rasa "Saya kira komitmen tersebut
              sudah berjalan di BUMN di mana tahun ini kita sudah merekrut sekitar 178 teman-teman kita
              dan ini bagian dari komitmen, yaitu sebesar 2%," jelasnya.

              Sebagai informasi, MoU ini Kemenaker dengan Kementerian BUMN merupakan realisasi pasal
              53  ayat  1  UU  8  tahun  2016  tentang  penyandang  disabilitas  yang  mewajibkan  pemerintah,
              pemda, BUMN dan BUMD untuk mempekerjakan paling sedikit 2% penyandang disabilitas dari
              jumlah pegawai yang ada.

              Untuk mendukung kelancaran komitmen tersebut, dia meminta dukungan dari Menteri Tenaga
              Kerja Ida Fauziyah agar terus bersiner-i memberikan fasilitas dan eberpihakan kepada teman-
              teman  penyandang  disabilitas  agar  punya  ruang  lebih  besar  bekerja  di  perusahaan  BUMN.
              "Karena ini bagian yang harus kita lakukan bersama, tidak secara ego sektoral, karena tidak ada
              artinya komite yang diben-tuk presiden tanpa dukungan dari para menteri," tandasnya.
              Erick lebih jauh menyatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 dan upaya memulihkan ekonomi,
              janganlah melihat kekurangan, tapi bagaimana fokus kerja tetap dijalankan. Selain fokus kerja,
              dia juga memohon dukungan Kemenaker untuk terus menyinergikan upaya pemulihan ekonomi.

              Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) merespons positif perhatian pemerintah
              kepada kalangan disabilitas. Kendati demikian, PPDI masih mengawal implementasi di lapangan.
              Ketua PPDI DKI Jakarta Leindert Hermeinad mengingatkan bahwa tiga jenis disabilitas, yakni

                                                           205
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211