Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 106

Menurutnya dunia usaha harus tetap berjalan, namun para pekerja juga harus dipastikan aman.
              Di  sinilah  pentingnya  peran  pengawasan  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  (K3),  untuk
              memastikan pelindungan terhadap pekerja di tengah pandemi Covid-19.

              Ia juga meminta pengawas ketenakerjaan untuk meningkatkan kolaborasi, dan sinergi dengan
              kader Norma Ketenagakerjaan di perusahaan-perusahaan, mengingat keberadaan kader-kader
              tersebut menjadi mitra strategis dalam membantu memastikan ditaatinya norma-norma kerja
              di perusahaan.
              "Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kolaborasi antara pengawas  ketenagakerjaan  dan kader
              norma harus menciptakan situasi kerja yang kondusif, dimana perusahaan tetap produktif, dan
              hak-hak pekerja juga terlindungi," ujarnya.

              Kendati  begitu,  ia  mengakui  dalam  hal  pengawasan  ketenagakerjaan,  selalu  dihadapkan
              tantangan klasik, yakni jumlah pengawas ketenagakerjaan yang belum ideal jika dibandingkan
              dengan jumlah perusahaan yang menjadi obyek pengawasan.

              Lanjutnya, inovasi pengawasan dengan menggunakan piranti teknologi informasi bisa menjadi
              solusi meringankan kerja pengawasan yang lebih optimal, dan lebih memudahkan partisipasi
              publik dalam pengawasan norma kerja.

              Kemudian,  ia  menyampaikan  bahwa  jumlah  perusahaan  berdasarkan  data  wajib  lapor
              ketenagakerjaan mencapai 252.880 perusahaan, dengan total tenaga kerja sebesar 13.138.048
              orang.

              Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara
              Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Permen  Ketenagakerjaan  No.  1  tahun  2020  tentang
              perubahan  atas  peraturan  Menteri  ketenagakerjaan  No.  33  Tahun  2016,  seorang  pengawas
              ketenagakerjaan  wajib  memeriksa  paling  sedikit  lima  perusahaan  setiap  bulan  atau  60
              perusahaan dalam satu tahun.

              "Dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini yang hanya sekitar 1.574 orang, pengawas
              hanya  mampu  mengawasi  103.680  perusahaan  atau  40,9  persen  dari  jumlah  perusahaan,"
              pungkasnya.
































                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111