Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 175

GUGUS TUGAS COVID-19: JAM KERJA DIATUR 2 GELOMBANG, BERIKUT
              PENGATURANNYA

              Jubir  Pemerintah  untuk    Covid-19    dr.  Achmad  Yurianto  mengatakan  Gugus  Tugas  Pusat
              Penanggulangan  Covid-19  mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 8 tahun 2020. SE tersebut
              mengatur  jam kerja  pegawai pada dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru.

              ''Dalam surat edaran itu jam masuk pegawai dibagi menjadi dua gelombang,'' katanya dikutip
              Tribun dari siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI,
              Senin (15/6/2020).

              Untuk gelombang pertama jam masuk kerja pegawai di seluruh institusi baik pemerintahan,
              BUMN, maupun swasta adalah pukul 07.00-07.30 WIB sampai 15.00-15.30. Sementara untuk
              gelombang 2 mulai pukul 10.00-10.30 WIB sampai 18.00-18.30.

              ''Tujuannya agar terjadi keseimbangan antara kapasitas moda transportasi umum dan jumlah
              penumpang. Dengan demikian protokol kesehatan khususnya terkait physical distancing betul-
              betul bisa dijamin,'' katanya.

              Pembagian jam masuk kerja pegawai tersebut tidak akan menghilangkan kebijakan bekerja di
              rumah (WFH) bagi pegawai yang berisiko tinggi. Kebijakan WFH yang telah ditetapkan oleh
              masing-masing institusi dapat tetap dijalankan.

              Pegawai yang berisiko tinggi merupakan pegawai yang memiliki penyakit-penyakit komorbid,
              pegawai  dengan  hipertensi,  pegawai  dengan  diabetes,  dan  pegawai  dengan  kelainan  peru
              obstruksi  menahun.  Bagi  pegawai-pegawai  tersebut,  kata  dr.  Achmad,  masih  tetap  bisa
              diberikan kebijakan untuk bekerja dari rumah.

              ''Ini penting karena kelompok inilah yang rentan. Demikian juga untuk pekerja yang sudah lanjut
              usia diharapkan masih bekerja dari rumah. Inilah upaya yang harus kita lakukan agar penularan
              di saran fasilitas umum bisa kita atasi,'' katanya.

              Upaya inilah yang diharapkan bisa mengurangi jumlah penambahan kasus karena hingga saat
              ini kasus positif  Covid-19  terus bertambah. Spesimen yang telah diperiksa per hari ini sebanyak
              18.760, hasilnya kasus positif bertambah 857 total 38.277.
              Penambahan kasus positif terbanyak ada di Jawa Timur sebanyak 196 dan 75 pasien sembuh,
              Sulawesi Selatan 133 kasus dan 36 sembuh, DKI Jakarta 117 kasus dan 249 sembuh, Jawa
              Tengah 113 kasus 20 sembuh, serta Kalimantan Selatan 70 kasus 30 sembuh.

              ''22 provinsi melaporkan angka penambahan kasus positif  Covid-19  di bawah 10 dan ada 6
              provinsi  tidak  ditemukan  kasus  baru.  Peningkatan  kasus  ini  disebabkan  karena  semakin
              agresifnya tracing oleh Dinkses setempat. Kita harapkan ini upaya untuk mencegah penularan,''
              katanya.

              Tak hanya itu, pasien sembuh pun terus bertambah. Hari ini ada 755 pasien sembuh sehingga
              total 14.531 orang. Sementara pasien meninggal bertambah 43 total 2.134.

              ''Upaya yang kita lakukan untuk secara agresif melakukan tracing dari kasus positif memberikan
              gambaran  bahwa  kita  secara  sungguh-sungguh  ingin  menghentikan  penyebaran  Covid-19,''
              ucap dr. Achmad. (siti fatimah)   .






                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180