Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 99
Judul Cegah Kerumunan, Kemnaker Minta Perusahaan Atur Ulang Jam Kerja
Nama Media bisnis.com
Newstrend Rencana Pola Kerja dan Penerapan Protokol Pencegahan Covid19
Halaman/URL https://ekonomi.bisnis.com/read/20200615/12/1253040/cegah-
kerumunan-kemnaker-minta-perusahaan-atur-ulang-jam-kerja
Jurnalis Thomas Mola
Tanggal 2020-06-15 19:20:00
Ukuran 0
Warna Halaman Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korpo
Sentimen positive
Narasumber
positive - Soes Hindharno (Kepala Biro Humas Kemnaker) Setiap perusahaan agar mengatur
pola kerja dengan mengelompokkan pekerja atau buruh untuk mengurangi risiko penumpukan
orang pada saat berangkat dan pulang kerja. Pilihan penggunaan moda transportasi umum di
stasiun, terminal, dan selter/halte oleh para pekerja/buruhnya turut pula menjadi pertimbangan
positive - Soes Hindharno (Kepala Biro Humas Kemnaker) Seluruh perusahaan agar segera
mengidentifikasi tiap-tiap unit atau bagian kerja berdasarkan tingkat kepentingannya dalam
proses produksi barang/jasa di tempatnya masing-masing
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta perusahaan menyusun perencanaan pola
jam kerja dan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, s eiring dengan upaya
menghidupkan kembali aktivitas perekonomian.
Soes Hindharno, Kepala Biro Humas Kemnaker mengatakan, perusahaan diminta menyusun
rencana kerja yang fleksibel sesuai dengan kondisi proses produksinya masing-masing. Hal itu
juga termasuk pengaturan jam kerja dalam situasi yang belum stabil ini.
CEGAH KERUMUNAN, KEMNAKER MINTA PERUSAHAAN ATUR ULANG JAM KERJA
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta perusahaan menyusun
perencanaan pola jam kerja dan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, s eiring
dengan upaya menghidupkan kembali aktivitas perekonomian.
Soes Hindharno, Kepala Biro Humas Kemnaker mengatakan, perusahaan diminta menyusun
rencana kerja yang fleksibel sesuai dengan kondisi proses produksinya masing-masing. Hal itu
juga termasuk pengaturan jam kerja dalam situasi yang belum stabil ini.
"Setiap perusahaan agar mengatur pola kerja dengan mengelompokkan pekerja atau buruh
untuk mengurangi risiko penumpukan orang pada saat berangkat dan pulang kerja. Pilihan
penggunaan moda transportasi umum di stasiun, terminal, dan selter/halte oleh para
pekerja/buruhnya turut pula menjadi pertimbangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin
(15/6/2020).
98