Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2019
P. 92
PKB ke-19 sejak perusahaan tersebut berdiri di Indonesia, atau PKB ke-8 sejak
adanya pemisahan peran bisnis antara PT TMMIN dan PT TAM.
"Ini suatu hal yang patut diapresiasi. Ketika hubungan industrial selalui didahului
dengan dialog bipartit, itu akan lebih cepat dalam mencapai kesepakatan PKB,"
ujarnya.
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan, PT TMMIN dan
PT TAM ingin selalu memupuk hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan
berkeadilan di lingkungan kerjanya.
"Kami selalu berkomitmen bahwa industrial relation itu seperti safety. Kita sudah
bersama-sama komitmen, bahwa safety itu utama, maka hubungan industrial
harmonis itu harus utama," terang Warih.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan keterampilan dan daya
saing pekerja PT TMMIN dan PT TAM, guna meningkatkan produktivitas usaha dan
kesejahteraan pekerja.
"Ini adalah periode awal, mari terus mengevaluasi, agar ini tidak hanya terjadi di
kita. Tapi juga supply chain kita," ajaknya.
Sementara itu, Ketua Umum KSP LEM PT Toyota Astra Motor, Dadang Sudarno,
menyatakan bahwa pembuatan PKB periode kali ini telah diawali dengan diskusi
mengenai penerapan PKB periode sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan
pembacaan kondisi ketenagakerjaan di masa depan. Semua upaya tersebut, sebut
Dadang, bertujuan untuk mendapat kondisi riil perusahaan dan pekerja, guna
mewujudkan mutual understanding.
"Kami yakin dengan konsep ini kita akan menemukan solusi terbaik, untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan dan kebahagiaan pekerja," tuturnya.
Turut hadir dalam penandatanganan PKB ini, Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker,
Haiyani Rumondang; Kadisnakertrans Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah; Presiden
Direktur PT Toyota Astra Motor, Yoshiro Nakata; dan Ketua PUK FSP LEM PT Toyota
Motor Manufacturing Indonesia, Aziz Syarif Hidayat.
(prf/ega)
Page 91 of 151.