Page 100 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2021
P. 100
Ringkasan
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menghadiri rapat dengar pendapat
(RDP) dengan Komisi IX DPR. Dalam rapat tersebut, dia mengatakan, jumlah kepesertaan terkini
BPJS Ketenagakerjaan menurun cukup signifikan disebabkan dampak pandemi covid-19. "Jumlah
kepesertaan kalau kita lihat TK (tenaga kerja) aktif, kalau kita mundur 2-3 tahun ke belakang
dari bulan Desember 2018, TK aktif 2018 adalah 30,46 juta, tahun 2019 naik signifikan menjadi
34,17 juta, tahun 2020 juga turun signifikan karena covid-19 menjadi 29,98 juta," kata Anggoro,
Rabu (15/9).
JUMLAH KEPESERTAAN BPJS KETENAGAKERJAAN TURUN AKIBAT COVID-19
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menghadiri rapat dengar pendapat
(RDP) dengan Komisi IX DPR. Dalam rapat tersebut, dia mengatakan, jumlah kepesertaan terkini
BPJS Ketenagakerjaan menurun cukup signifikan disebabkan dampak pandemi covid-19.
"Jumlah kepesertaan kalau kita lihat TK (tenaga kerja) aktif, kalau kita mundur 2-3 tahun ke
belakang dari bulan Desember 2018, TK aktif 2018 adalah 30,46 juta, tahun 2019 naik signifikan
menjadi 34,17 juta, tahun 2020 juga turun signifikan karena covid-19 menjadi 29,98 juta," kata
Anggoro, Rabu (15/9).
Bahkan tercatat hingga bulan Maret 2021, jumlah tenaga kerja aktif masih turun lagi dari
sebelumnya 29,98 juta pada tahun 2020, kini jumlah peserta TK aktif menjadi 27,79 juta orang.
Kendati begitu, kata Anggoro, bulan Juni tahun 2021 sudah mulai ada pergerakan yakni naik
sedikit.
"Sampai dengan bulan Maret 2021 masih turun lagi dari 29,98 juta ke 27,79 juta, bulan Juni
sudah berhasil naik sedikit mulai rebound ke 28,7 juta, TK aktif bulan Agustus ke 29,2 juta. Jadi
posisi Agustus sudah mendekati di posisi Desember 2020," jelasnya.
Kendati demikian, Anggoro optimis hingga akhir tahun masih ada peluang tenaga kerja aktif
sebanyak 1,3 juta. Sehingga, prediksinya total jumlah tenaga kerja aktif di akhir tahun nanti bisa
mencapai 30,5 juta peserta. Meskipun itu masih kurang dari target semula yakni 33,67 juta
peserta.
"Dari prognosa kami melihat dari perkembangan yang ada, kami melihat sampai dengan akhir
tahun masih ada peluang tumbuh kurang lebih 1,3 juta, sehingga di posisi akhir tahun prognosa
kami adalah 30,5 juta TK aktif Dari target yang 33,67 juta," ujarnya.
Menurutnya, semua orang tidak menduga akan ada gelombang kedua pandemi covid-19 yang
membuat prediksinya bergeser menjadi 30,5 juta TK aktif. Namun, pihaknya akan terus berupaya
dengan baik agar target bisa tercapai.
"Tentu kita semua tidak pernah menduga Covid-19 yang wave kedua ini sehingga membuat
prognosa kami bergeser dari angka semula dari target 33 juta ke 30,5 juta. Ini kami akan
berupaya terbaik untuk mencapainya," jelas Anggoro.
99