Page 144 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2021
P. 144

Cahyo Dia menyebut lonjakan klaim terjadi karena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK)
              akibat pandemi covid-19 .

              "Klaim prognosa melebihi estimasi semula besarnya klaim 2021. Hal ini disebabkan banyaknya
              pengangguran dan keluar dari pekerjaan, maka itu klaim JHT meningkat," katanya saat Rapat
              Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (15/9).

              Ia memprediksi dengan pembengkakan itu klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan sampai akhir tahun
              mencapai Rp40,61 triliun.

              Jumlah tersebut naik dari catatan sebelumnya, misal pada 2018 yang hanya Rp27,6 triliun, 2019
              sebesar Rp29,72 triliun, dan pada 2020 yang Rp36,45 triliun.

              Menurut  Anggoro,  pandemi  covid-19  juga  ikut  menekan  jumlah  kepesertaan  BPJS
              Ketenagakerjaan. Kendati melihat pertumbuhan sebesar 11,4 juta peserta sepanjang tahun ini,
              namun peserta yang keluar akibat PHK lebih besar.

              Ia mencatat per Agustus 2021, jumlah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan turun menjadi
              29,2 juta orang. Sementara sebelum pandemi atau pada 2019, jumlah kepesertaan mencapai
              34,17 juta orang.

              "Sejatinya ada pertumbuhan peserta baru sebanyak 11,4 juta. Namun memang jumlah yang
              keluar  sebagai  peserta  juga  cukup  tinggi  akibat  peningkatan  pengangguran  dan  berhenti
              bekerja," imbuhnya.

              Kendati begitu, ia optimis akhir tahun ini jumlah kepesertaan bisa naik di kisaran 30 juta orang.

              Dari sisi iuran, Anggoro menyebut per Agustus 2021 iuran terkumpul sebesar Rp50,32 triliun.
              Sedangkan target hingga akhir tahun ialah sebesar Rp76,58 triliun.

              "Kami melihat iuran masih on track (sesuai target). Kalau mundur tiga tahun terakhir Desember
              2018 total iuran Rp65,1 triliun, Desember 2019 Rp73,42 triliun, Desember 2020 turun sedikit
              Rp73,26 triliun," ungkap Anggoro.





























                                                           143
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149