Page 269 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 269

GUBERNUR JAMBI TEMUI MASSA UNJUK RASA BURUH TERKAIT KENAIKAN UMP
              2022
              Massa demo dari buruh yang berjumlah ratusan pendemo menuntut kenaikan UMP pada 2022
              mendatang, menggeruduk Kantor Gubernur Jambi, Senin (6/12/2021). Mereka pun berorasi dan
              menyampaikan tuntutan mereka agar pemerintah dapat segera menaikan upah pekerja pada
              2022 nanti lebih besar dari yang telah ditandatangani gubernur, yakni sebesar 0,7 persen.

              Tak lama massa pendemo berorasi didepan pintu masuk Kantor Gubernur Jambi, Gubernur Jambi
              Al  Haris,  didampingi  Wakil  Gubernur  Abdullah  Sani,  beserta  dinas-dinas  terkait,  menemui
              langsung para pengunjuk rasa.

              Dirinya  menyampaikan  akan  segera  meminta  para  kabupaten/kota  untuk  menetapkan  UMK
              untuk 2022 mendatang. Al Haris menilai, dengan melalui UMK nanti ini gaji para buruh dapat
              naik dan dapat lebih besar dari angka saat ini yakni mengalai kenaikan 0,7 persen.

              Atau jika di Rupiahkan menjadi Rp 18 ribu. Tentu angka ini sangat kecil melihat harga kebutuhan
              pokok saat ini melejit naik.

              "Daerah yang belum membuat UMK, saya minta untuk segera membuatkan. Saya akan undang
              bupati/walikota untuk membahas tentang ini," ucap Al Haris di depan massa demo.

              "Minta tolong buatkan UMK itu. Karena, kalau sudah ada UMK, tidak berlaku lagi UMP ini. UMK
              ini pun, jumlahnya lebih tinggi dari UMP," tambahnya.
              Ia menjelaskan, kenaikan UMP 2022 yang telah ditentukan sebesar 0,7 persen ini, ia katakan
              merupakan  arahan  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan.  Sehingga  Gubernur  Jambi  itu  pun
              mengusahakan menaikan UMP lebih dari 0,7 persen itu dengan membuat SK Gubernur.

              "Kami ini memahami, kementerian yang telah membuat UMP itu, yang naiknya hanya 0,7 persen
              atau cuma 18 ribu. Ini dari kementerian," katanya.

              "Oleh karena itu, karena ini keputusan menteri, saya sudah minta dewan pengupahan untuk
              mengajukan permohonan kepada kementerian," tambahnya.

              Ada pun permohonan yang dimaksud gubernur adalah menggabungkan perhitungan dari PP 78
              dengan UU Cipta Kerja. Dirinya mengaku telah berdiskusi dengan BPS, dan mendapat angka
              sebesar Rp 68 ribu.

              "Saya sudah bersurat ke kementerian pada 2 Desember lalu. Kita beri waktu dua minggu untuk
              kementerian membalas surat itu. Jika tak ada surat balasan, maka saya akan tandatangani SK
              Gubernur itu, dan yang berlaku di Jambi adalah SK itu," beber Al Haris.

              Tak puas, buruh tetap meminta kenaikan upah menjadi 10 persen, atau sebesar Rp 200 ribu.
              Namun  Al  Haris  mengungkapkan,  pihaknya  harus  memikirkan  perusahaan  yang  akan
              membayarkan upah kepada pekerja.
              "Tetap nanti kita dorong, yang berlaku adalah UMK bukan UMP. Karena UMK jumlahnya lebih
              besar  dari  UMP.  Itu  sebabnya,  saya  minta  untuk  kabupaten/kota  segera  buat  dan  tetapkan
              UMKnya," pungkasnya.








                                                           268
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274