Page 87 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 87

perusahaan. Dengan kewajiban menerapkan struktur dan skala upah itu, pekerja dengan masa
              kerja di atas satu tahun tidak boleh dibayar sebesar upah minimum, harus di atasnya.
              Ketua  Bidang  Ketenagakerjaan  dan  Jaminan  Sosial  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)
              Harijanto,  Senin  (6/12/2021),  mengatakan,  sebagian  besar  perusahaan,  khususnya  yang
              berskala besar, sebenarnya sudah menerapkan sistem pembayaran gaji sesuai struktur dan skala
              upah, berdasarkan kondisi sektor usaha dan kemampuan finansial perusahaan.

              Namun,  belum  semua  menjalankan  kewajiban  itu.  Selama  ini,  persentase  kenaikan  upah
              minimum masih sering dijadikan sebagai patokan untuk menaikkan upah aktual karyawan.

              Seharusnya pelaku usaha sudah menerapkan struktur dan skala usaha sesuai dengan Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Struktur dan Skala Upah.

              Kini, dengan sistem pengupahan baru di bawah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
              Cipta Kerja yang menahan laju kenaikan upah minimum, pemerintah mendorong pengusaha
              menjalankan kewajiban struktur dan skala upah itu.

              Ke depan, upah minimum hanya boleh diberikan kepada pekerja lajang dengan masa kerja di
              bawah satu tahun. Di atas itu, upah harus dinaikkan sesuai dengan struktur dan skala upah yang
              berlaku.

              "Kali ini dorongan harus lebih gencar agar upah minimum hanya berlaku untuk mereka yang
              baru masuk ke dunia kerja. Ini bertujuan untuk menjaga agar pekerja tidak terus-terusan dibayar
              dengan besaran upah minimum," katanya.

              Anggota  Dewan  Pengupahan  Nasional,  Joko  Santosa,  menambahkan,  pengupahan  sesuai
              struktur dan skala upah wajib diterapkan agar pekerja digaji sesuai masa kerja dan kinerjanya.
              Hal itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja buruh.
              "Kalau kenaikan upah terus-menerus dipukul rata sesuai persentase kenaikan upah minimum,
              yang rugi itu buruh. Upah pekerja dengan kinerja yang bagus dipukul rata dengan yang tidak
              berkinerja bagus. Ujung-ujungnya, tingkat produktivitas nasional kita juga rendah," tutur Joko.

              Pengawasan

              Joko mengatakan, pemerintah berencana mengubah Permenaker No 1/2017 agar sesuai dengan
              UU Cipta Kerja. Namun, akibat putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan UU tersebut
              cacat formil dan tidak boleh diturunkan dalam bentuk peraturan dan kebijakan baru, rencana itu
              ditunda.

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia Timboel Siregar menilai, masih ada
              ketidakpastian terkait penerapan struktur dan skala upah di perusahaan. Pemerintah dan Dewan
              Pengupahan  diharapkan  dapat  memperkuat  pengawasan  terkait  penegakan  hukum
              ketenagakerjaan itu.

              "Perlu ada strategi baru agar tidak ada lagi pekerja yang dibayar di bawah standar upah yang
              berlaku. Selama ini pelanggaran di tempat kerja terus dibiarkan," kata Timboel.

              (AGE)








                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92