Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 06 MARET 2019
P. 49
MoC ini dilakukan untuk menyambut regulasi terbaru Pemerintah Malaysia terkait
perlindungan jaminan sosial kepada seluruh Pekerja Migran di Malaysia. Sama
halnya di Indonesia, mulai tahun 2019 berlaku Undang Undang Perlindungan baru
bagi Pekerja Migran di Malaysia, dari yang sebelumnya dikelola oleh industri
komersial melalui skema Workmen's Compensation (WC) ke pemerintah melalui
skema perlindungan negara yang dikelola oleh SOCSO.
Ketua Eksekutif/Ketua Pengarah PERKESO, Dato' Mohammed Azman mengatakan,
dengan adanya regulasi baru ini, sejak Januari 2019 seluruh Pekerja Migran memiliki
hak yang sama dan mendapat perlakuan yang sama dalam hal perlindungan
jaminan sosial, persis dengan yang selama ini didapatkan oleh warga lokal Malaysia,
tanpa diskriminasi."
Azman menambahkan, pihaknya menindaklanjuti regulasi ini dengan segera
menjalin kerjasama dengan negara-negara asal Pekerja Migran yang ada di
Malaysia. Nantinya para Pekerja Migran di Malaysia akan mendapatkan perlindungan
dari dua institusi, dari SOCSO dan badan penyelenggara jaminan sosial negara asal,
dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan untuk Indonesia.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menambahkan,
penandatanganan MoC ini merupakan babak baru perlindungan PMI di Malaysia,
dukungan SOCSO akan dapat meningkatkan manfaat dan coverage PMI di Malaysia.
Agus menyatakan cakupan MoC dengan SOCSO ini meliputi sharing data
kepesertaan, sosialiasi dan edukasi bersama, pemberian pelayanan lintas negara
dan penegakan law enforcement.
Sebagai langkah awal dalam implementasi MoC ini, akan dilaksanakan sharing data
PMI yang mendaftar di Indonesia utk selanjutkan disampaikan pada SOCSO, begitu
juga sebaliknya PMI yang sudah menetap di Malaysia dan mendaftar di SOCSO akan
diberikan laporan data kepesertaannya pada BPJS Ketenagakerjaan.
"Indonesia merupakan negara pertama yang melakukan kerjasama ini dengan
SOCSO, dan akan menyusul pula penyelenggara jaminan sosial dari negara lain
yang turut mengirimkan tenaga kerjanya dalam jumlah yang cukup besar ke
Malaysia seperti India, Nepal, dan Bangladesh," ujar Azman.
Page 48 of 68.