Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 JANUARI 2019
P. 83
itu. Di awal mereka datang tidak banyak
yang paham, bahkan mayoritas tidak Sementara Kepala Bidang Perlindungan
paham," jelas Sutarsis terkait hasil WNI di Kantor Dagang dan Ekonomi
temuannya sejauh ini. Indonesia (KDEI) di Taipei, Fajar Nuradi,
menyatakan bahwa dalam
Aspek finansial banyak dikeluhkan peserta penelusurannya tak ada unsur kerja paksa
program yang sebagian besarnya berasal terhadap para mahasiswa magang.
dari kalangan kurang mampu.
"Kerja magang itu diatur oleh pihak
Selain ketidaksiapan finansial, menurut universitas dan perusahaan. Tidak ada
dia, keluhan lain yang diungkapkan antara masalah tentang pembayaran gaji,
lain ketidaksesuaian industri perusahaan mereka (peserta magang) digaji sesuai
tempat magang dengan program studi aturan ketenagakerjaan, yaitu NT$150 per
yang diambil, kelebihan jam kerja, serta jam (sekira Rp70.000 per jam)," ungkap
skema gaji yang diberikan perusahaan. Fajar kepada koresponden BBC di Taiwan.
"Karena mereka mayoritas melalui agen Ia menegaskan bahwa para peserta tak
(perantara), dan agen ini kami lihat dipaksa bekerja dan disiksa. Ia juga
banyak yang tidak kredibel, artinya membantah bahwa mereka diberi
banyak janji-janji dari mereka itu kadang makanan mengandung babi, padahal
kala tidak sesuai," ungkap Sutarsis yang sebagian besar adalah Muslim.
tengah menempuh studi doktoral di
National Central University, Taiwan. "Saya mewawancara beberapa
mahasiswa. Mereka memang disediakan
Sayangnya, sebagian besar mahasiswa makanan yang mungkin mengandung
tak membuat perjanjian hitam di atas babi, tapi mereka tidak dipaksa untuk
putih dengan agen-agen pendidikan yang memakannya. Mereka punya pilihan sayur
menjadi perantara. dan makanan vegetarian," jelasnya.
"Tidak ada kesepahaman yang tertulis Lebih dari 200 mahasiswa Indonesia yang
atau perjanjian, item-item ketentuan apa mengikuti kuliah magang di Universitas
saja yang detail mengenai pelaksanaan Hsing Wu menandatangani petisi pada
program magang kuliah dan kerja ini," Rabu 2 Januari dan menyanggah
katanya, "Sehingga ya itu tadi, mudah terjadinya kerja paksa. "Pihak universitas
untuk 'dimainkan' untuk kepentingan yang tidak memaksa kami kerja dan kami tak
menguntungkan pihak tertentu." pernah diberikan makanan mengandung
babi," terang para mahasiwa dalam
Mahasiswa Indonesia di Hsing Wu petisinya.
Membantah Kerja Paksa
Sementara Universitas Hsing Wu juga
Sebelumnya, seperti dilaporkan China mengeluarkan pernyataan resmi
Times, anggota Parlemen Taiwan dari memprotes tuduhan tersebut dengan
Partai Kuomintang, Ko Chih-en, menyebut mengatakan isu ini merusak reputasi
sejumlah universitas mempekerjakan perusahaan-perusahaan yang ikut dalam
secara paksa ratusan mahasiswa skema magang untuk memberikan
Indonesia ke pabrik-pabrik dalam program pengalaman kerja kepada para
magang, termasuk mahasiswa Universitas mahasiswa.
Hsing Wu, universitas swasta yang
terletak di Distrik Linkou, New Taipei.
Page 82 of 109.