Page 90 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 JANUARI 2019
P. 90
Tapi Salim tak mau melepas anak saya sebagai pacarnya," tutur Warsem.
Nurhidayati menolak keinginan Salim untuk tetap menjadi pacarnya, sebab, ia
merasa hanya akan dijadikan perempuan simpanan Salim.
Sejak itu Nurhidayati sudah berulangkali memutuskan hubungan asmara dengan
Salim, tetapi Salim terus ngotot menolak. "Sampai pernah Nurhidayati mau dilempar
dari lantai empat apartemen majikannya oleh Salim," ucap Warsem.
Enggan Lapor Polisi
Mendengar pengaduan putrinya, Warsem meminta Nurhidayati melapor ke polisi,
tetapi Nurhidayati menolak karena ia takut dipecat oleh majikannya dan gaji di
tempatnya bekerja juga besar.
Saat Warsem mengusulkan menghilang dari Salim dan pindah kerja saja di
Hongkong, Nurhidayati pun menolak. "Katanya, di Hongkong majikan pada kepo
(ingin tahu urusan orang), pasang CCTV di mana-mana. Kalau di Singapura, majikan
enggak pada kepo, enggak banyak masang CCTV. Yang penting pekerjaan beres,"
tutur Warsem.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang karyawan hotel tempat Salim dan
Nurhidayati mengambil kamar di sana mengatakan, pasangan ini memesan kamar
untuk tiga jam.
Lalu menambah sewa lima jam lagi. Setelah 10 jam tidak juga check out, petugas
hotel memeriksa kamar nomor 81, dan melihat Nurhidayati sudah meninggal.
Menurut Warsem, Nurhidayati menemui Salim di hotel untuk membayar utang, tidak
untuk menginap. Hal itu disampaikan Nurhidayati kepada Warsem lewat telepon
pada Minggu pagi.
"Jadi ceritanya, anak saya utang Rp 10 juta sama Salim. Sudah dibayar Rp 5 juta.
Waktu ke hotel itu, anak saya janjian ketemuan di sana untuk melunasi sisa
utangnya yang masih Rp 5 juta lagi," papar Warsem.
Setelah melunasi utangnya, Nurhidayati mau menegaskan berakhirnya hubungan
mereka dan meminta Salim untuk tak lagi menemui Nurhidayati. "Rencananya
memang tanggal 15 Januari ini Nurhidayati pulang karena kontrak kerjanya
berakhir," ujar Warsem.
Laporan: Windoro Adi
Page 89 of 109.