Page 34 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MARET 2019
P. 34
"Tujuan dari job fair ini, selain menekan angka pengangguran di masyarakat Kota
Bandung yang merupakan tugas pokok fungsi dari pemerintah, tetapi juga
menjembatani konektivitas antara third party, yaitu unsur pemerintah, pengusaha,
dan para pencari kerja. Oleh karena itu program seperti ini akan terus dilaksanakan
empat kali dalam setahun di bawah Disnaker Kota Bandung selaku leading sektor
program," ujar Oded usai membuka kegiatan bursa kerja.
Ia pun berharap, program ini menjadi sebuah langkah positif yang dapat mendorong
dan mendukung dari visi dan misi pembangunan Kota Bandung, khususnya sektor
penguatan ekonomi kerakyatan.
Berdasarkan pantauan, selain diikuti oleh para pencari kerja pada umumnya, bursa
tenaga kerja kali ini pun diikuti oleh beberapa orang pencari kerja penyandang
difabel.
Hal ini disebabkan, beberapa perusahaan juga memberikan kesempatan bagi para
pelamar kelompok disabilitas dengan ketentuan persyaratan yang telah ditetapkan.
Menanggapi hal tersebut, Oded mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi
terobosan yang dilakukan Disnaker Kota Bandung, dalam rangka membangun Kota
Bandung yang berasaskan dua pilar, yaitu pilar keadilan dan sesuai jalur aturan.
Menurut Mang Oded, keadilan yang dimaksud bermakna porposional, artinya semua
warga Kota Bandung mempunyai hak yang sama, termasuk didalamnya kelompok
disabilitas.
"Maka mudah-mudahan nanti dengan adanya program ini, bisa melahirkan dan
mewujudkan Bandung sebagai kota HAM (Hak Asasi Manusia), yang bisa
memberikan penghargaan bagi seluruh komunitas yang ada termasuk disabilitas,"
ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Bandung, Asep C Cahyadi, menjelaskan bahwa
berdasarkan data Badan Statistik Nasional Kota Bandung, sejak tiga tahun terakhir
angka pengangguran terus menurun, meskipun jumlah angkatan kerja terus
meningkat.
"Pada tahun 2016, jumlah angkatan kerja kita ada di 1.192 ribu orang dengan
tingkat pengangguran sekitar 107 ribu orang atau diatas 8,4 persen. Kemudian
dengan segala upaya yang telah kami lakukan, pada tahun 2017, jumlah angkatan
kerja naik menjadi sekitar 1.240 ribu orang, dengan angka pengangguran 102 ribu
orang. Dan tahun 2018, angkatan kerja kembali naik menjadi lebih dari 1.200 ribu
orang, dengan angka pengangguran turun sekitar 96.564 orang atau 8 persen,"
ujarnya di lokasi yang sama.
Hal ini, lanjut Asep, merupakan sebuah prestasi dari berbagai upaya yang telah
dilakukan selama ini.
Page 33 of 57.