Page 162 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 162
"Syukur alhamdulillah saya akhirnya bisa balik lagi ke rumah. Terima kasih untuk semuanya,
sekarang bisa kumpul lagi sama keluarga," kata Endik didamping istri dan anaknya, Selasa
(12/10/2021).
Endik menyebutkan, pergi ke Malaysia dengan harapan bisa mengubah ekonomi keluarganya.
Dia pun nekat berangkat secara ilegal dan harus mengeluarkan biaya sebesar 38 ribu ringgit
atau sekitar Rp12 juta kepada sebuah agen dengan iming-iming gaji yang cukup besar.
Saat di Malaysia dirinya menjalani berbagai pekerjaan. Mulai dari menjadi sopir di salah satu
tempat pencucian kendaraan, buruh perkebunan kelapa sawit, sampai akhirnya terlantar di
Malaysia karena tidak bekerja lagi akibat sering sakit-sakitan. Untuk mencukupi kehidupan
sehari-hari dia dibantu oleh teman-temannya.
Dia akhirnya bisa pulang ke Indonesia dibantu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) KBB serta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Awalnya
Disnakertrans berkirim surat ke Konsulat Jenderal (Konjen) RI terkait kondisi Endik, sebab
paspornya ditahan perusahaannya tempat bekerja.
"Karena yang bersangkutan ini enggak ada paspor, riskan untuk keluar dari perkebunan. Maka
dijemput pihak Konjen sehingga berhasil dievakuasi dari perkebunan," terang Kepala Seksi
Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans KBB, Sutrisno kepada wartawan.
(msd).
161