Page 48 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 48
pengangguran sedara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perdesaan,”
ucap Menaker.
Menaker mengemukakan, pada Agustus 2020, tercatat bahwa pandemi COVID-19 telah
berdampak terhadap i29,12 juta angkatan kerja. Di mana 2,56 juta di antaranya menjadi
pengangguran akibat pandemi pandemi COVID-19. Kondisi ini mengalami perbaikan pada
Februari 2021. Di mana angkatan kerja yang terdampak COVID-19 turun menjadi 19,1 juta
angkatan kerja, yang mana 1,62 juta di antaranya menjadi pengangguran.
Ia menyakini, kolaborasi yang dilakukan pada hari ini bisa menekan angka pengangguran yang
ada dan dapat memitigasi angkatan kerja yang terdampak pandemi.
“Jadi saya kok yakin dengan sinergitas, dikeroyok bersama-sama antar kementerian dan
lembaga, antarpemerintah pusat dan pemerintah daerah, tingkat pengangguran terbuka kita
bisa turun dan kita bisa memitigasi dampak pandemi terhadap angkatan kerja kita,” ucapnya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar
menyambut baik sinergi dengan Kemnaker dan Kemenkop UKM. Ia menyatakan, MoU ini
terdapat dua sasaran usaha di level desa, yaitu usaha yang sudah berkembang, tapi terganggu
karena Covid-19 dan usaha baru yang pemasarannya dilakukan secara digital.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kemenkop UKM, Rully Nuryanto mengatakan, sinergi
dengan Kemnaker" dan Kemendes PDTT penting untuk mencapai target penumbuhan rasio
kewirausahaan 3,95 persen atau 1,5 juta wirausahawan baru di tahun 2024.
“Ini artinya Kemenkop UKM tidak bisa sendirian, tapi harus bersinergi, baik dengan kementerian
dan lembaga, maupun dengan swasta dan akademisi untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha
baru tersebut. Nah acara hari ini merupakan bagian dari upaya tersebut,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerja di Samarinda, Menaker Ida secara resmi membuka Sosialisasi
Pemagangan Luar Negeri padaSenin (il/10/2021) di Hotel Mercure Samarinda. Pembukaan
ditandai dengan tabuhan bedug oleh Menaker.
Program Pemagangan merupakan salah satu upaya Pemerintah melalui Kemnaker untuk
menekan angka pengangguran. “Kita punya keinginan pengangguran bisa kita tekan salah satu
alternatifnya adalah melalui pemagangan,” ucap Menaker.
Menaker menjelaskan, pemagangan merupakan bagian dari proses pelatihan dengan
menempatkan peserta di perusahaan, sehingga mereka bisa merasakan situasi dan suasana
bekerja. “Jadi pemagangan itu bagian dari pelatihan. Pemagangan bukan untuk mendapatkan
tenaga kerja murah secara terselubung, bukan. Pemagangan adalah bagian dari proses
pelatihan,” katanya.
Pemagangan luar negeri, khususnya ke Jepang, sudah berlangsung sejak' 1993 dan hingga saat
irii peserta yang dikirim ke Jepang sudah mencapai 85.415 orang peserta.
Menurutnya, banyak mantan peserta yang mengikuti pemagangan di Jepang kemudian menjadi
pengusaha sukses atau diterima dunia usaha, baik di Jepang Sendiri maupun di dalam negeri.
Ia menyatakan bahwa pemagangan di Jepang dihentikan sementara karena pandemi.
Pemerintah Jepang membatasi kehadiran warga negara asing, termasuk peserta pemagangan.
Namun, kini Kemnaker sudah berkirim surat ke Pemerintah Jepang agar kembali membuka diri
untuk pemagangan dari Indonesia. Hal itu seiring dengan perbaikan kondisi Covid-19 di tanah
47