Page 81 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 81

KEMNAKER DORONG SERIKAT PEKERJA PEREMPUAN DIALOG SOSIAL DENGAN
              MANAJEMEN PERUSAHAAN

              Pemerintah    melalui   Kementerian    Ketenagakerjaan    (Kemnaker)    telah   berkomitmen
              memberdayakan pekerja perempuan, termasuk dalam hal pelindungan dan memberikan rasa
              aman dalam pemenuhan hak-haknya. Komitmen tersebut diwujudkan Pemerintah dengan terus
              mendorong pengurus Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) perempuan, agar sering melakukan
              dialog  sosial  dengan  manajemen  perusahaan  tentang  pentingnya  membangun  budaya  zero
              tolerance for harassment, guna terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan.

              "Dialog  sosial  akan  sangat  berpengaruh  dan  memberikan  manfaat  bagi  inklusivitas  pekerja
              perempuan di dunia kerja," ujar Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, menjawab pertanyaan diskusi
              panel High-Level Dialogue Forum Global Deal di Jakarta, Senin (11/10) malam.

              Anwar  Sanusi  menyatakan,  bentuk  kekerasan  atau  pelecehan  seksual,  baik  verbal  maupun
              nonverbal, tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan. Inisiasi
              dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan karena perempuan
              lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki.

              Sekjen  Anwar  berpendapat,  perempuan  yang  harus  proaktif  berdialog,  menyosialisasikan  ke
              kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan, agar tidak boleh
              terjadi kekerasan dan pelecehan.

              "Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan
              atau pelecehan menjadi tertutup," kata Anwar Sanusi.

              Menurut Anwar Sanusi, sosialisasi anti-kekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar
              tempat  kerja,  seperti  keluarga  dan  lingkungan  sosialnya.  "Selain  itu,  dialog  sosial  yang
              melibatkan organisasi maupun asosiasi akan sangat mendukung terlahirnya kebijakan-kebijakan
              yang  dapat  dijadikan  pedoman  untuk  tercapainya  kesetaraan  gender  di  tempat  kerja  dan
              memastikan kerja layak untuk semua orang," ujarnya.

              Melalui  dialog  sosial,  SP/SB  perempuan  dapat  membahas  tentang  pentingnya  membangun
              budaya zero tolerance for harassment, termasuk terhadap pelecehan dan kekerasan seksual.
              Dengan demikian, perempuan dapat merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.

              "Sesuai arahan Menaker Bu Ida Fauziyah, kalau perusahaan punya komitmen, orang tidak berani
              macam-macam melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," katanya.

              Kemnaker, lanjut Anwar Sanusi, juga telah berpedoman kepada Sustainable Development Goals
              (SDGs)  mengenai  pengarusutamaan  gender  dan  promosi  pekerjaan  yang  layak  dan
              mencerminkan adanya kerangka dan standar internasional yang mengatur kesetaraan gender,
              Konvensi  Penghapusan  Segala  Bentuk  Diskriminasi  terhadap  Perempuan  (CEDAW),  Deklarasi
              Beijing dan Mimbar Aksi untuk Pemberdayaan Perempuan, Konvensi inti ILO, serta Deklarasi,
              Konsensus, dan Rencana Kerja ASEAN.

              Semua pedoman dan kebijakan tersebut dihasilkan dari dialog-dialog sosial, yang dilakukan di
              antara pemerintah dan organisasi sebagai rujukan dalam penyusunan strategi khusus Kemnaker.

              "Kami berharap strategi ini dapat bermanfaat bagi transformasi Indonesia yang lebih produktif
              dan kompetitif dengan memajukan kesetaraan gender dan perlakuan yang sama bagi semua
              pekerja perempuan dan laki-laki," ujar Anwar Sanusi. [hhw].



                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86