Page 83 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 83

Dalam diskusi panel High-Level Dialogue Forum Global Deal di Jakarta, Senin (11/10) malam,
              Sekjen  Kemnaker,  Anwar  Sanusi  menegaskan  kekerasan  atau  pelecehan  seksual  baik  verbal
              maupun nonverbal tidak boleh terjadi pada pekerja, terutama pekerja perempuan.



              CEGAH PELECEHAN, KEMNAKER BERI PESAN INI KE SERIKAT PEKERJA
              PEREMPUAN

              Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  mendorong  pengurus  Serikat
              Pekerja/Serikat  Buruh  (SP/SB)  perempuan,  agar  sering  melakukan  dialog  sosial  dengan
              manajemen perusahaan. Utamanya terkait pentingnya membangun budaya zero tolerance for
              harassment. Hal ini guna memberikan rasa aman bagi pekerja perempuan.

              Dalam diskusi panel High-Level Dialogue Forum Global Deal di Jakarta, Senin (11/10) malam,
              Sekjen  Kemnaker,  Anwar  Sanusi  menegaskan  kekerasan  atau  pelecehan  seksual  baik  verbal
              maupun nonverbal tidak boleh terjadi pada pekerja, terutama pekerja perempuan.

              "Dialog  sosial  akan  sangat  berpengaruh  dan  memberikan  manfaat  bagi  inklusivitas  pekerja
              perempuan di dunia kerja," ujar Anwar dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10/2021).

              Menurutnya, inisiasi dialog sosial ini harus datang dari perempuan karena perempuan dinilainya
              lebih  peka  ketimbang  laki-laki.  Ia  meminta  agar  perempuan  lebih  proaktif  dalam  berdialog
              sekaligus menyosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada
              di perusahaan, agar tidak boleh terjadi kekerasan dan pelecehan.

              "Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan
              atau pelecehan menjadi tertutup," terangnya.

              Anwar  menjelaskan  sosialisasi  antikekerasan  atau  pelecehan  tidak  hanya  di  tempat  kerja.
              Melainkan juga di lingkungan luar seperti keluarga dan lingkungan sosialnya.

              "Selain itu, dialog sosial yang melibatkan organisasi maupun asosiasi akan sangat mendukung
              terlahirnya kebijakan-kebijakan yang dapat dijadikan  pedoman untuk tercapainya kesetaraan
              gender di tempat kerja dan memastikan kerja layak untuk semua orang," katanya.

              Melalui  dialog  sosial,  lanjut  Anwar,  serikat  pekerja/serikat  buruh  perempuan  bisa  berdiskusi
              tentang  pentingnya  membangun  budaya  zero  tolerance  for  harassment,  termasuk  terhadap
              pelecehan dan kekerasan seksual. Dengan begitu diharapkan perempuan dapat merasa lebih
              aman dan nyaman saat bekerja.

              "Sesuai arahan Menaker Bu Ida Fauziyah, kalau perusahaan punya komitmen, orang tidak berani
              macam-macam melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," katanya.

              Dikatakannya, Kemnaker berpedoman pada Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai
              pengarusutamaan  gender  dan  promosi  pekerjaan  yang  layak  dan  mencerminkan  adanya
              kerangka dan standar internasional yang mengatur kesetaraan gender, Konvensi Penghapusan
              Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), Deklarasi Beijing dan Mimbar Aksi
              untuk Pemberdayaan Perempuan, Konvensi inti ILO, serta Deklarasi, Konsensus, dan Rencana
              Kerja ASEAN. Ia menyebut pedoman dan kebijakan tersebut merupakan hasil dari dialog sosial
              antara pemerintah dan organisasi sebagai rujukan dalam penyusunan strategi khusus Kemnaker.

              "Kami berharap strategi ini dapat bermanfaat bagi transformasi Indonesia yang lebih produktif
              dan kompetitif dengan memajukan kesetaraan gender dan perlakuan yang sama bagi semua
              pekerja perempuan dan laki-laki," pungkasnya.


                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88