Page 289 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 289

BURUH DI LEBAK KECEWA GUBERNUR BANTEN NGOTOT TIDAK MAU NAIKAN UMK

              LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Gejolak penolakan penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang
              dilakukan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim beberapa hari yang lalu masih terjadi.

              Bahkan, para buruh yang menolak kenaikan melakukan aksi mogok kerja dalam skala daerah
              pertanggal 6 hingga 10 Desember 2021.

              Gubernur Banten pun dinilai ngotot, dan tidak memikirkan nasib para buruh di Banten, khususnya
              Kabupaten Lebak karena hanya menaikan UMK sebesar 0.80 persen atau sekitar Rp22 ribu saja.
              "Bapak Gubernur ini ngotot dan tidak punya hati nurani sama sekali terhadap para buruh di
              Lebak. Karena walaupun kita sudah melakukan aksi demonstrasi, bahkan mogok kerja selama 5
              hari  kemarin,  hingga  sekarang  Gubernur  enggan  untuk  menaikan  UMK,"  kata  Ketua  Serikat
              Pekerja Nasional (SPN) Lebak, Sidik Uwen saat dihubungi, Jum'at (10/12/2021).
              Pihaknya sendiri mengaku sangat menolak dan keberatan dengan kenaikan UMK Lebak yang
              hanya sekitar Rp22 ribu saja.

              Menurutnya, kenaikan itu tidak akan membawa kesejahteraan bagi nasib parah buruh di Lebak.

              "Kita sangat menolak lah, karena UMK segitu tidak akan mencukupi apapun. Kita juga sudah
              melakukan survei di 3 pasar di Lebak yakni Pasarn Rangkasbitung, Malimping, dan Maja. Dan
              apa hasilnya ? kebutuhan pokok di kita itu harganya sama mahalnya dengan daerah lainnya,"
              kata Sidik.

              "Sehingga dengan kenaikan sebesar itu tidak akan bisa mencukupi kebutuhan pokok kami para
              buruh di Lebak," tambahnya.

              Sebelumnya dirinya berharap dengan aksi demonstrasi, mogok kerja dan pemblokiran jalan yang
              dilakuakan pihaknya bisa membuat Gubernur Banten kembali merevisi kenaikan UMK itu.

              "Kita sudah turunkan tuntutan kita yang tadinya 13 persen, menjadi 5 persen yang artinya hanya
              Rp147 ribuan saja. Tapi apa ? Gubernur sampai sekarang tidak memberikan tanggapan. Dengan
              begitu, kami menilai Pemerintah tidak memikirkan nasib para buruh di Lebak,"pungkasnya.

              (kontributor banten/yusuf permana).



























                                                           288
   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294