Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2020
P. 172

Ia mengatakan perlindungan terhadap tenaga kerja yang dimaksud adalah untuk menjamin
              kebutuhan  dasar  pekerja  dan  menjamin  kesamaan  kesempatan  serta  perlakuan  tanpa
              diskriminasi  untuk  mewujudkan  kesejahteraan  pekerja  dan  keluarganya  sesuai  harkat  dan
              martabatnya.

              Saat ini, katanya, sejumlah platform digital yang menawarkan jasa terkait pekerjaan domestik
              telah banyak ditemui. Jasa pekerjaan yang ditawarkan pada umumnya biasanya dilakukan oleh
              pekerja rumah tangga.
              Meski  demikian,  kehadiran  berbagai  platform  tersebut,  menurutnya,  tidak  serta  merta  akan
              menggantikan posisi pekerja rumah tangga.

              "Semakin tingginya angka partisipasi tenaga kerja perempuan dalam kegiatan ekonomi, maka
              akan semakin besar kebutuhan akan jasa pekerja tumah tangga," katanya.

              Di sisi lain, adanya keterbatasan kemampuan pendidikan, keterampilan dan kemiskinan masih
              menjadi faktor yang mendorong sebagian orang, khususnya perempuan, untuk menjadi pekerja
              rumah tangga.

              Menaker mengatakan bahwa berdasarkan data angkatan kerja di  Indonesia didominasi oleh
              orang-orang dengan pendidikan setingkat SMP ke bawah.
              Dengan tingkat pendidikan tersebut, sebagian besar pekerja Indonesia termasuk dalam kategori
              low skill, termasuk juga pekerja migran Indonesia (PMI) yang didominasi oleh PRT.

              Dengan tingkat pendidikan yang masih rendah tersebut, para PRT kerap mendapat perlakuan
              yang kurang menyenangkan dari para pemberi kerja dan orang-orang di lingkungan tempat
              mereka bekerja, seperti aksi kekerasan, eksploitasi dan tidak menutup kemungkinan mendapat
              pelecehan secara seksual.

              Mengingat jasa PRT yang sangat diperlukan bagi sebagian rumah tangga, maka Kementerian
              Ketenagakerjaan mendorong kepada semua pihak, terutama para pemberi kerja, untuk tidak
              lagi memandang PRT sebagai pekerjaan yang rendah, sehingga dapat diperlakukan sesuka hati.

              "Sudah selayaknya PRT tidak lagi dipandang rendah atau hina. Sebaliknya, PRT merupakan
              mitra," katanya.

              Untuk  itu,  selain  mendorong  dihentikannya  aksi  kekerasan  terhadap  PRT,  Kemenaker  juga
              mendorong terciptanya hubungan kerja yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
              pemberi kerja dengan memperhatikan hak dan kewajiban satu sama lain.

              Pewarta: Katriana  Editor: Triono Subagyo  COPYRIGHT (c)2020  .





















                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177