Page 102 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 102
persen atau 30,64 juta peserta aktif. Target tersebut sejalan dengan target yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"RPJMN Bappenas 2024, penetrasi kepesertaan 52 persen dan kami di manajemen baru mencoba
mencanangkan sampai 2026 itu jadi 65 persen," ujar Anggoro dalam rapat kerja Komisi IX DPR
RI dengan Menteri Ketenagakerjaan, Senin (15/11/2021).
Adapun, kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan per Oktober 2021 yang mencapai 30,64 juta
sudah bergerak naik dan kembali di posisi yang sama seperti sebelum pandemi Covid-19.
Anggoro memaparkan bahwa jumlah peserta aktif sempat menurun dari 34 juta per Desember
2019 menjadi 29 juta per Desember 2020, dan berlanjut hingga Maret 2021 yang hanya
mencapai 27,7 juta peserta.
"Sudah mulai bergerak naik kembali di atas 30 juta. Mudah-mudahan ini jadi pertanda baik
bahwa ini sudah semakin banyak pekerja yang kembali aktif untuk bekerja," katanya.
Saat ini, masih sangat besar jumlah pekerja penerima upah dan bukan penerima upah yang
belum tercakup dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Potensi eligible segmen pekerja
penerima upah mencapai 42,02 juta, sedangkan penetrasinya masih 49 persen atau 20,44 juta.
Bahkan untuk pekerja bukan penerima upah penetrasinya baru mencapai 3,04 juta atau 7 persen
dari potensi eligble yang mencapai 43,64 juta.
Menurut Anggoro, tantangan dalam meningkatkan penetrasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
adalah terkait sosialisasi dan literasi yang masih rendah. Masih banyak pekerja yang memandang
iuran BPJS sebagai sebuah beban, bukan sebagai jaminan untuk masa depan.
Salah satu upaya yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan kepesertaan adalah
mengembangkan aplikasi Jamsostek Mobile. Aplikasi ini dapat memberikan kemudahan
pendaftaran dan pembayaran iuran bagi peserta.
101