Page 145 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 145

Jumlah klaim JHT per September 2021 tercatat mencapai 1,74 juta kasus, masih di bawah jumlah
              klaim per Desember 2020 yang mencapai 2,52 juta kasus. Dilihat dari sisi nominal, klaim JHT
              per September 2021 yang mencapai Rp26,13 triliun juga masih di bawah nominal klaim per
              Desember 2020 yang mencapai Rp32,56 triliun.

              "Secara  rata-rata  yang  ajukan  klaim  per  bulan  mengalami  penurunan.  Kabar  baiknya  sudah
              makin sedikit yang klaim. Secara nominal juga turun," ujar Anggoro dalam rapat kerja Komisi IX
              DPR RI dengan Menteri Ketenagakerjaan, Senin (15/11/2021).

              Dia menuturkan, saat ini tercatat dua penyebab utama peserta mengajukan klaim JHT adalah
              karena mengundurkan diri dan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, jumlah
              pengajuan klaim dengan alasan pengunduran diri mengalami penurunan dibandingkan tahun
              lalu, sedangkan yang disebabkan oleh PHK relatif masih sama.

              Dari sisi profil peserta, kata Anggoro, peserta klaim JHT justru didominasi oleh generasi milenial
              yang berusia di bawah 30 tahun, yakni mencapai sekitar 46 persen. Salah satu penyebabnya
              adalah masa tunggu pengambilan klaim JHT yang hanya 1 bulan.

              Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan mendorong agar program JHT dapat dikembalikan ke
              khitahnya sebagai program yang bersifat jangka panjang, sehingga dapat memberikan jaminan
              di hari tua para peserta.
              Meski klaim JHT mengalami tren penurunan, rasio klaim JHT justru mengalami kenaikan dan
              mencatatkan posisi tertinggi sepanjang periode September 2020-September 2021. Rasio nominal
              klaim dibandingkan iuran JHT per September 2021 tercatat mencapai 70,01 persen.

              "Per September rasio iuran dan klaim 70 persen. Jadi kalau di September total iuran yang kami
              terima Rp37 triliun dan nominal klaim yang dibayarkan Rp26 triliun," jelas Anggoro.

              Anggoro  memastikan  ketahanan  dana  program  JHT  masih  mencukupi  seandainya  kondisi
              pandemi  Covid-19  terus  berlanjut  hingga  2022  dan  berpotensi  menyebabkan  lebih  banyak
              pekerja mengundurkan diri atau terkena PHK.

              "Kalaupun 2 tahun ke depan tetap seperti ini maka ketahanan dana masih cukup karena rasio
              70  persen.  Tahun  lalu  Desember,  rasio  klaim  67  persen.  Kami  berharap  2  tahun  ke  depan
              kondisinya lebih baik sehingga klaim tidak meningkat," katanya.




























                                                           144
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150